47. Date {1}

719 113 4
                                    

Hari yang ditunggu tunggu bagi Aqeela telah hadir. Hari ini ia dan Xion sudah berjanji untuk jalan jalan bersama ke berbagai tempat. Walaupun itu itu saja, tapi jika bersama orang baru pasti terasa berbeda.

Siang yang panas tak cukup untuk membuat Aqeela gentar untuk bermake up. Dengan polesan yang ringan dan sederhana, kini Aqeela siap untuk memilih baju apa yang akan ia gunakan.

Lemari yang besar terbuka oleh Aqeela. Matanya melihat kearah baju yang menggantung dengan rapi. Selain itu juga ia mencari baju yang bagus di tumpukan yang rapi juga.

Mata Aqeela tertuju pada baju yang sedikit oversize di tubuhnya. Ia ingat membeli baju ini sekitaran satu tahun yang lalu. Sampai sekarang masih belum terpakai karena bingung memakai ini untuk berpergian kemana.

Alhasil Aqeela memilih baju itu. Baju oversize lengan panjang berwarna krem, yang dipadupadankan dengan celana berwarna hitam dengan garis putih yang ada di sampingnya.

Langsung saja kedua pakaian itu ia pakai untuk dikenakan nanti. Aqeela nampak senang ketika dirinya melihat pantulan tubuhnya sendiri di kaca yang terletak di ujung kamar dekat kasur miliknya.

Berkali kali Aqeela berputar untuk melihat style yang sudah ia padupadankan ini. Ia merasa senang ketika pakaian ini cocok untuknya. Namun ada yang aneh, rambutnya sangat tak cocok dengan stylenya.

Merasa jengkel terlahir dengan rambut yang lurus, Aqeela berjalan kembali ke meja riasnya untuk mengcurly rambutnya itu.

Bermodalkan youtube sebagai akses pembelajarannya untuk mengcurly rambut, Aqeela dengan tekun memakai roll rambut listrik.

Setelah selesai, Aqeela menyempatkan diri untuk melihat ponselnya, takut takut jika Xion menelfon atau mengiriminya pesan saat sedang bersiap siap tadi.

Melihat ada ikon kamera di ponselnya, Aqeela berniat untuk mengambil fotonya sendiri di kaca miliknya.

Berbagai jenis pose ia suguhkan di depan kamera agar tak terlihat kaku.

Saat dirinya tengah asik memotret, bel rumahnya berbunyi. Aqeela dapat memastikan bahwa itu adalah Xion yang sudah menanti kehadirannya.

Aqeela langsung memakai sepatunya dan mengambil tas miliknya yang berwarna putih serta sepatu berwarna putih juga. Tak lupa untuk memasukkan sedikit make up, ponsel, tissue, dan dompet yang berisi uang tentunya.

Aqeela berjalan keluar dari kamarnya guna menyapa Xion yang sudah berkali kali membunyikan belnya.

Setelah sampai di lantai bawah, Aqeela segera berlari menuju pintu masuk untuk membukakan pintunya.

Setelah terbuka, Aqeela dapat melihat Xion di depannya dengan style yang menurutnya sangat keren.

Saat ini Xion mengenakan baju berwarna putih untuk daleman dan dibaluti dengan kemeja kotak kotak yang kancingnya terbuka semua. Untuk celana, Xion mengenakan celana jeans dengan warna gelap dan terasa cocok dengan sepatu yang berwarna sama dengan baju dalemannya. Belum lagi mata Xion kini terhiasi dengan kaca mata yang mempunyai gagang transparan.

"Waw.. damagenya ga ngotak" ujar Aqeela dalam hati, terpesona dengan style Xion.

"Qeel?"

Aqeela tersadar ketika namanya dipanggil oleh Xion. "Eh, iya? H-hai"

Xion tersenyum kecil ketika melihat tingkah laku Aqeela yang gugup seperti itu.

"Ga ada orang di rumah?" Tanya Xion ketika mendapatkan rumah Aqeela yang sepi padahal hari tengah libur.

"Oh ini udah biasa, ortu gw kerja di luar kota terus abang gw lagi keluar bareng temennya"

Xion mengangguk memahami penjelasan dari Aqeela. "Udah semua barang lo pakai kan? Berangkat sekarang?"

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang