21. Kita teman, kan?

1.1K 173 4
                                    

SMA Jaya Kusuma kini tengah gempar akibat berita yang disebarkan oleh Ovi. Murid murid pada berkumpul dan membahas teka teki di website berita sekolahan.

Aqeela berjalan di lorong sekolah guna menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Telinganya terus mendengar bisikan bisikan gosip tentang teka teki yang melibatkan dirinya itu.

Tangga di depan mata, langsung saja Aqeela naik agar bisa menaruh tasnya di kelas dan pergi berjalan jalan guna menghirup udara yang segar.

Sesampainya di kelas, sudah bisa ia dapatkan Dea yang duduk bersebrangan dengan Ovi. Mata mereka menatap satu sama lain, membuat rasa canggung tercipta diantaranya. Bahkan, anak kelas mereka melihat dengan kebingungan.

Jeje, ketua kelas IPS 1 menyadari bentuk wajah Aqeela yang memerah dan sedikit bengkak itu.

"Qeela, pipi lo kenapa?"

Aqeela langsung memegangi pipi kirinya yang masih merah dan bengkak walaupun sudah ia obati

"Kena air panas kemarin, santai aja"

Jeje manggut manggut mendengarnya. Alasan Aqeela lumayan kuat, karena merahnya pipi Aqeela memang seperti tengah terkena air panas ataupun air hangat.

Aqeela menaruh tasnya di kolong bangku, dan menemukan ponsel serta buku novel yang ia bawa kemarin. Ponsel yang retak itu terlihat masih sempurna, namun sudah sedikit error.

Tangannya mengetuk ngetuk layar, guna membuka ponselnya itu. Ketika sudah ia buka, banyak sekali pesan yang ia dapat dari "Hantu" ataupun nomor yang tidak dikenal.

"Woi lo dimana, jawab"

"Dih kaga di baca, woii!!!"

"Heh gausah songong deh lo, baca napa"

"Spadaa!!! Apa ada orang disini?"

"Yaelah sombong banget"

Aqeela berjalan keluar dari kelas dengan mata yang menatap layar ponsel dan bibir yang terus tersenyum.

Teman sekelas mereka bahkan sampai kebingungan dibuatnya.

Rupanya, pesan yang dikirimkan oleh nomor yang tidak dikenal itu banyak, bahkan sampai lebih dari 10 pesan. Dan kebanyakan, isi pesan tentang mengeluh karena Aqeela tak membalas pesannya itu.

Lucu, Aqeela terus tertawa membaca pesan demi pesan yang belum sempat ia baca kemarin. Bahkan sampai menuruni tangga, Aqeela tetap fokus pada ponsel yang ia bawa.

Sampai sampai, ia harus menabrak tubuh yang lebih tinggi darinya ketika ingin berbelok sehabis menuruni tangga.

Terpaksa Aqeela mengangkat kepalanya untuk bisa melihat siapa orang yang ia tabrak itu.

"Hahh lo lagi yang nabrak gw, hobi?"

Aqeela memutarkan bola matanya dengan malas. Ketua Gengster nyebelin nan tiada akhlak, lagi lagi ia harus menabrak lelaki ini.

"Iya hobi, napa?!"

Wajah mereka yang sama sama babak belur itu menjadi perhatian murid murid lainnya. Bahkan jadi guyonan bagi Geo dan Dava.

"Uwahh sama sama babak belur, dan sama sama Ketua, jodoh nih" ujar Dava menggoda.

"Yoi nih ahahahah" sahut Geo.

Rassya menoleh ke belakang, menggeram kesal karena guyonan mereka berdua yang dangkal.

"Cie, awas jodoh"

"Pacaran ga tuh"

Rassya semakin panas ketika dijodoh jodohkan oleh murid murid yang lainnya. Geo tertawa, melihat ekspresi Rassya dan Aqeela yang nampak ogah ogahan itu.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang