"Kalau terjebak friend zone atau cinta segitiga, lebih baik bersembunyi di balik wajah. Karena terkadang yang menonjol itu ga baik"
~ Alan ~
Sore hari di SMA Jaya Kusuma memang terlihat seperti hari hari sebelumnya. Namun tidak berlaku bagi para siswa yang menghabiskan waktu hampir seharian di sini. Sore hari adalah surga bagi mereka karena sudah bisa kembali ke rumah dan bermesraan dengan kasur.
Walau waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, masih banyak yang berdiam diri di sekolah untuk sekedar mengurus sekolah, berlatih di ekskul sendiri dan kebagian jadwal piket.
Saat ini posisi Rassya sedang berada di lapangan bermain basket bersama anak anak Cossa Nostra, seperti Geo, Dava, Xion, Raihan, Teo, Saputra, Daniel, Viko dan Fazya. Masih menggunakan seragam sekolah, banyak anak anak wanita yang menatap mereka dari jauh seakan terpesona dengan aura yang keluar dari manusia manusia tampan anak Jaya Kusuma.
5 vs 5, game ini sudah dimainkan sedari tadi dan kini score sudah menyentuh angka 19 - 17.
Tim Rassya bersama dengan Geo, Raihan, Fazya dan Daniel dengan score 19 dan 17 untuk tim Xion yang bersama Dava, Teo, Saputra dan Viko.
Tak hanya mereka yang tengah bermain, ada juga adik kelas yang memakai lapangan basket yang kedua.
Di sekolah SMA Jaya Kusuma memang terdapat banyak lapangan. Salah satunya adalah olahraga basket yang mempunyai 2 lapangan. Ini membuat para murid mudah untuk bermain tanpa berebut lapangan.
"Geo, oper sini!!!"
Suara Rassya yang lantang ingin Geo mengoper bolanya ke dirinya membuat Geo berlari menuju dekat Rassya dan langsung mengopernya. Melihat ada kesempatan besar mencetak gol, Rassya langsung mendribble bola yang ia pegang lalu mengeshoot bola agar masuk ke keranjang basket.
Bola berputar di tepi keranjang, lalu terjatuh tanpa masuk ke keranjang.
Rassya berdecih melihat bolanya gagal masuk, dan kini bola basket tengah ada di tangan musuh alias tangan tim Xion.
"Dav, oper ke Saputra!" Teriak Xion mengkomando.
Dava mengoper bolanya itu ke Saputra karena posisinya itu kini tengah berada di garis lengkung dari keranjang basket. Jika berhasil, maka mereka akan mencetak 3 score sekaligus. Dan itu cukup untuk mematahkan score tim Rassya walau hanya terpaut 1 angka.
Melihat kesempatan menang tim Xion besar, Rassya langsung berlari ke kandang musuh guna mencegah kemenangan tim Xion terjadi.
Tetapi Dava sudah lebih dahulu mengoper bolanya ke Saputra.
Dribble dua kali, Saputra langsung shoot bola di tangannya menuju keranjang basket yang menjulang tinggi.
Sekali shoot langsung masuk, tak ada perputaran di tepi keranjang basket ataupun terpental kesana kemari. Dengan begini, ronde 1 permainan basket antara Rassya dan Xion berakhir dengan kemenangan di tangan tim Xion.
"Jangan songong dulu bro, masih ada ronde 2" ujar Rassya tak mau kalah dari Xion.
"Ronde 2 gw juga ga bakal mau kalah sama lo"
Rassya menatap kearah Xion dan mengangguk dengan pelan. Matanya kemudian melirik kearah teman temannya yang tengah berlatih dan bersiap masuk ke ronde dua.
Tak ingin menyia nyiakan waktu istirahat di tengah ronde 1 dan 2, Rassya menyempatkan untuk membersihkan keringatnya dan minum sedikit air.
Keringat di wajahnya sudah sedikit berkurang akibat ia lap. Lengan bajunya yang sudah pendek kembali ia lipat agar lengannya mendapatkan udara. Rambutnya yang basah tak lupa ia sisirkan ke belakang supaya dahinya terkena udara segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Give Me Love✓
Roman d'amourRassya Adreana adalah Ketua Gengster yang terkenal sangat keji dan beringas, Cossa Nostra. Geng ini adalah Geng yang sangat ditakuti oleh para murid SMA Jaya Kusuma. Selain di sekolahan, Geng Cossa Nostra juga ditakuti di jalanan karena perilaku mer...