41. Sekongkol

721 120 1
                                    

Pagi hari yang cerah hadir di halaman depan sekolah SMA Jaya Kusuma. Para murid sudah kembali masuk terutama anak anak MIPA. Selepas dari acara perkemahan kemarin, anak anak MIPA nampak masih belum bisa melupakan kejadian kemarin yang sangat berkesan.

Parkiran yang sempat sepi itu kembali penuh karena anak anak MIPA.

Xion masuk ke area sekolah menggunakan motor ninja nya yang berwarna hitam. Di belakangnya terdapat Aqeela yang nampaknya nebeng dengan Xion.

Merasa kalau hubungan mereka ok ok saja dan Xion sendiri mencoba untuk menerima Aqeela, dengan senangnya Xion akan terus mengantar - jemputkan Aqeela saat ia butuh.

Motornya terparkir dengan rapi dan teratur. Motor ninja yang sudah ada beberapa disana menandakan kalau anak geng Cossa Nostra sudah sebagian disini.

Di sebelah Xion adalah parkiran kosong, namun tak lagi ketika Rassya memarkirkan motornya disana. Motor ninja berwarna merah itu sudah kembali.

"Uwedeee pagi pagi udah romantis" goda Rassya pada Xion dan Aqeela.

"Uwedeee yang jok belakangnya kosong" sahut Aqeela bermaksud mengejek.

"Ini baru permulaan, nanti gw cari cewek terus gw dudukin di jok belakang. Kalau bisa ya, gw ajak gendong terus gw jalan ke sekolah"

"Sok sok an lo"

Xion membukakan helm pada Aqeela dengan perlahan karena sedari tadi Aqeela hanya mengobrol tanpa membuka helm dan turun dari motor.

Rassya yang melihatnya merasa jijik sekaligus panas, namun harus ia sembunyikan karena waktu yang tak tepat dan dirinya sudah berjanji jikalau harus merelakan.

"Ihhh manja banget sih, helm dibukain. Sekalian aja tuh tasnya dibawain ama Xion"

"Iri bilang karyawan"

Xion tertawa mendengar pertengkaran kecil dari Aqeela dan Rassya. Memang ya, jika dipertemukan yang ada mereka hanya akan beradu mulut.

"Pagi woi pagi pagi pagiii!!!!"

Di sebelah motor Rassya kini terparkir dua motor berwarna hitam lainnya. Geo dan Dava tiba secara berbarengan dengan keributan yang sudah mereka hadirkan.

"Asekkk Ketua kita udah benerin motornya bre" ujar Geo pada Dava.

"Yoi, padahal sebelumnya kaya orang sengsara ya naik bus sama nebeng ke kita" mulut lemes Dava memang sangat susah untuk di rem. Ini lah akibatnya mempunyai teman polos yang berujung bodoh.

"Gw tandain lo di death note" Rassya menunjuk kearah Dava yang mulutnya sangat ingin digeprek itu.

"Canda kawan" sahut Dava dengan senyuman yang sangat memuakkan bagi Rassya.

"Eh bentar bentar. Gaada hujan gaada  tsunami gaada angin kencang, ini kenapa Ketos bisa sama Xion?! Boncengan lagi!" Gempar Geo ketika baru sadar satu kejanggalan.

"Lah iya bro, kenapa Ketos mau sama Xion yang bentukannya kaya....." Perkataan Dava terhenti ketika ia melihat tatapan Xion yang sangat mengintimidasi nya.

"B-bentuknya kaya... Atletis, petinju, pegulat, ilmuwan dan yang lain lainnya" gugup Dava.

"Napa lo? Iri? Makanya, gaet cewe yang cantik dan imut kaya gw"

"Iya in dah biar cepet" sahut Rassya.

"Udah ada bre, cuma dia nolak gw" Geo merangkul Dava karena pasti orang satu ini teringat dengan Mona yang sempat menolaknya.

Xion menarik tangan Aqeela untuk bisa masuk ke sekolah dan tak berlama lama lagi di parkiran mengingat waktu yang tinggal 15 menit lagi masuk kelas.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang