69. Cek nilai

722 128 8
                                    

Suasana menegangkan, mencekam dan horror hadir di SMA Jaya Kusuma. Hari ini hari terakhir untuk ulangan, dimana ulangan ini menentukan mereka naik ke kelas atau tetap tinggal di kelas.

Siang hari kali ini makin menegangkan tatkala pelajaran yang mereka ujiankan merupakan pelajaran terakhir. Suara jam hanya terdengar di masing masing kelas, lorong yang sepi menambah suasana horror.

Memang ya, ujian adalah hal yang horror bagi murid.

Kriiinggggg

Bel berbunyi, para murid harus berhenti menulis dan menyerahkan ujian mereka. Ada yang menangis karena belum menyelesaikan ujian, ada juga yang bernafas lega karena akhirnya bisa menyelesaikan ujian walaupun tidak tau apa nantinya akan remedial.

"Baik anak anak silahkan kumpul"

Ketua kelas MIPA 3 berdiri dari duduknya dan mengumpulkan kertas ulangan milik kawanannya. Beragam raut mereka munculkan tatkala takut dengan hasilnya.

Setelah ulangan ada di tangan pengawas, guru itu langsung keluar dari kelas tanpa sepatah kata pun.

Baru saja keluar, guru lainnya masuk ke dalam kelas membawa map coklat yang sekiranya berisi ulangan terdahulu.

"Ibu disini akan membagikan ulangan kalian hari senin, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika. Bagi nilai dibawah 70, kalian remedi. Yang remedial bisa ambil soal yang akan ibu tata di meja ini. Terakhir kumpul besok"

Guru tersebut menata soal remedial di meja guru lalu mengambil kertas ujian anak anak kelas MIPA 3.

"Ibu akan bacakan namanya. Putri, Geo, Carla, Weda, Dava, Lily, Omar, Ali......"

Guru tersebut menyebutkan semua orang yang ada di kelas ini. Geo sendiri bersama Dava mengambil hasil ujian Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan matematika yang sudah jadi satu dan melihatnya dengan pelan.

Alhasil Geo mendapatkan nilai Bahasa Indonesia 73, Bahasa Inggris 58, dan Matematika dengan nilai 30. "Anjir remedi 2 gw, lo gimana Dav?"

Dava melihat hasil ujiannya dimana Bahasa Indonesia mendapatkan 78, Bahasa Inggris mendapatkan 69 dan matematika yang mendapatkan nilai 50. "Woi b. Ing gw 69!! Kaga bisa di tambah satu napa"

"Bwahahaha sabar Dav, lo udah ditakdirkan remedial inggris, matik sama gw"

Rassya melihat kearah Dava dan Geo yang tertawa padahal tengah remedial. Dia saja sedang berdebar untuk saat ini, tegang juga.

"Dan yang terakhir, Rassya."

Seketika Rassya menegang karena namanya dipanggil terakhir. Ini tak biasa terjadi. Saat kelas 10 ia hanya biasa saja untuk sekedar maju ke depan kelas dan mengambil hasil. Tapi sekarang dia berdebar setengah mati.

Dengan tekad yang bulat dan dukungan dari Dava dan Geo, Rassya berdiri dari duduknya dan mengambil hasil ujian di depan kelas. Dirinya ditatap dengan tajam oleh guru yang tengah ada di kelas ini padahal Rassya tak ada salah apa.

Seakan tak ingin mengumbar nilai di depan kelas, Rassya berjalan dengan pelan ke bangku nya sembari menyembunyikan hasil ulangannya.

"Sya, buka!!!" Ujar Geo dengan semangat.

"Iya Sya, jangan takut. Kita aja remed b ing sama matik"

Rassya kembali duduk di bangkunya dengan kertas yang ia balikkan agar tak bisa melihat nilai. Seisi kelas merasa heran dengan sikap aneh Rassya, tak biasanya begitu.

"Rassya kenapa diam saja? Ayo buka" ujar guru yang memanas manaskan.

Rassya dengan pelan membalikkan hasil ujiannya dengan mata yang tertutup rapat. Saat ia buka, ia tak melihat sama sekali nilainya.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang