She Give Me Love✓

8. CMR

Malam yang gelap membuat dunia menjadi hitam kelam, belum lagi tak adanya bulan yang menyinari malam ini. Namun ada satu hunian dengan lampu yang begitu terang benderang, berbeda dengan hunian yang ada di sebelahnya.

Malam ini, Cossa Nostra berkumpul di basecamp rumah mereka yang besar. Motor memenuhi garasi rumah ini. Selain itu juga ada beberapa mobil yang terparkir di depan rumah.

Suara motor ninja berwarna merah terdengar menuju rumah tersebut.

Rassya melepas helmnya ketika memarkirkan motor ninjanya di garasi basecamp. Ia telat tiga puluh menit datang ke basecamp karena harus menghadapi Jason terlebih dahulu.

Dengan kesal Rassya melangkah sembari menghentakkan kakinya keras. Pintu basecamp yang tak berdosa pun menjadi pelampiasannya.

Suara pintu yang terbuka dengan keras sukses mengalihkan pandangan anak anak Cossa Nostra yang tengah asyik makan di ruang tamu. Mata mereka tertuju pada Rassya yang melempar tas ke arah Geo.

"Wois!! Si bapak lagi ngamuk nih" Ujar Geo yang menangkap tas milik Rassya.

Tanpa peduli, Rassya berjalan mendekat kearah mereka dan duduk di sofa tempat Dava duduk sekarang. Mau tak mau Dava mengalah, karena saat ini sepertinya Rassya tengah badmood.

"Kenapa lo?" Tanya Xion yang penasaran.

Rassya memijit keningnya karena pening yang melanda dirinya. Ia juga melepas jaketnya karena merasa gerah.

"Gw ketemu sama Jason"

Anak CN seketika menarik nafasnya secara kompak, terkejut mendengar penuturan Rassya. Bahkan sampai ada yang tersedak makanan.

"Demi apa lo ketemu sama dia?" Ujar Geo penuh kealay an.

"Gausah alay, gw kebetulan aja ketemu sama dia"

"Terus dia nyari gara gara ga?"

"Dia mancing mancing gw, untung ga lepas kendali"

Xion menatap Rassya dengan intens. Selain itu juga ia ingin bertanya sesuatu pada Rassya. Tanpa menunggu lagi, Xion berdiri dan menarik tangan Rassya begitu saja, mengajaknya pergi dari gerombolan manusia abnormal.

Setelah dirasa aman dan tak ada seseorang yang mengikuti, Xion menatap Rassya dengan serius. Rassya yang ditatap hanya bisa menatap balik, namun dengan tatapan penuh tanya.

"Ngapain lo narik narik gw kaya gitu?"

Xion menatap Rassya dari atas sampai bawah. Ia juga mengecek wajah Rassya takutnya jika ada yang terluka.

"Lo ga kenapa kenapa ketemu dia?"

Rassya menangkis tangan Xion yang menelaah wajahnya itu. Senyum miring Rassya suguhkan pada Xion yang nampak khawatir itu.

"Lo pikir gw masih trauma? Hellow, tahun baru, hidup baru"

"Gw serius"

Rassya yang sebelumnya hanya bercanda tiba tiba terdiam, menatap Xion yang semakin memperlihatkan keseriusannya.

"Iya gw juga serius, santai aja gw gapapa. Lo gausah khawatir, gw bukan lagi anak bayi yang harus dijaga"

Xion lega mendengarnya. Ia khawatir, jika sampai terjadi apa apa pada Rassya, cukup saat itu saja Rassya menderita, jangan sekarang lagi.

Xion menepuk pundak Rassya dengan pelan.

"Gw cuma khawatir sama lo"

"Santai kali, kalau ada apa apa gw bakal kasi tau lo kok" sahut Rassya dengan senyum di wajahnya sebagai perantara kalau ia baik baik saja.