S•P. Hari nya Ovi & Geo

620 95 4
                                    

Tok tok tok

Rumah dengan nuansa berwarna putih abu serta pintu coklat yang menjulang tinggi keatas menggambarkan bagaimana kaya nya keluarga ini. Jendelanya juga tak kalah tinggi dari biasanya.

Geonanda Farhan alias Geo, tengah berdiri di depan pintu rumah seorang gadis yang selama ini ia idam idam kan. Saat ini Geo tengah berada di depan rumah Ovi dengan bunga yang ia bawa di belakang tubuhnya.

Saat ini ia tengah menyesuaikan senyuman nya agar bisa tampil menawan di hadapan Ovi.

Ah iya, hari ini tengah libur sekolah, maka dari itu Geo memberanikan diri untuk mengajak jalan Ovi ke tempat yang bagus namun dekat.

Di tangannya sudah ada ponsel yang mengarahkan pada wajah Rassya serta Aqeela yang nampak tengah jalan jalan juga.

"Senyuman lo benerin Ge" ujar Rassya memperingatkan raut wajah Geo.

"Eh rambut lo tuh jangan di pakai pomade, Ovi tipe orang yang suka cowo rambutnya lemes, kaya oppa korea" tambah Aqeela yang tengah bertengger di bahu Rassya.

Geo dengan segera melemaskan rambutnya kembali padahal sebelumnya memakai yang namanya pomade. Dahinya kini tertutupi dengan poni dari rambutnya dan ia belah samping sedikit layaknya oppa korea yang Ovi inginkan.

"Udah kan?! Gimana gw sekarang?"

"Nice Ge, gw mau liat bunganya coba"

Geo memperlihatkan bunga yang ia bawa pada Rassya saat itu juga. Bunga yang berisi tulip dan satu mawar merah itu nampak monoton walaupun berwarna warni.

"Ge, lo mau ngapain bawa bunga tulip sama mawar doang? Monoton banget woi! Romantis dikit kek, bawain mawar semuanya jangan pake tulip" semprot Rassya yang tak setuju dengan bawaan Geo.

"Lah Sya, lo kaga tau aja warna warnanya cantik banget. Udah lah, lo ikutin aja, kasi aja gw saran saran kecil supaya Ovi mau jalan sama gw sekarang"

"Ck iya iya, gw doain lo bisa jalan bareng Ovi"

"Yaudah lah, gw matiin dulu telfon nya. Gw mau ketok pintunya lagi"

"Yaudah sono, ganggu ae lo"

Telfon akhirnya terputus, Geo kembali bersiap siap agar dirinya bisa langsung diterima oleh Ovi pada pandangan pertama. Ia kembali mengetok pintu rumah Ovi karena merasa si Ovi nya tak kunjung keluar juga.

Setelah ketukan pintu ke tiga kalinya, Ovi akhirnya keluar menemui Geo yang hampir lumutan karena menanti perempuan ini. Badan mungilnya yang berbalut baju casual hitam putih ditemani topi serta tas nya menampilkan bahwa ia sudah siap pergi bersama Geo.

Geo terpana melihat Ovi dari atas sampai bawah, ternyata soal fashion Ovi jagoannya.

"Hai Vi, apa kabar?" Canggung Geo karena masih terpana.

"Apaan sih lo, baru juga ketemu kemarin udah nanya kabar aja"

"Ya elah, kan beda hari Vi"

"Serah lo dan. Emang mau kemana sih?"

"Oh sebelum itu" Geo mengeluarkan bunga yang ia sembunyikan di punggungnya dan memberikan bunga tersebut pada perempuan cantik di depannya. "Ini buat lo, spesial"

Ovi menerima bunga tersebut lalu melihatnya dengan intens. Sangat monokrom untuk bunga yang terpampang itu itu saja di sana. "Monokrom banget, lo ga bisa milih bunga buat cewe ya?"

Geo terheran heran karena semua orang yang ia tunjukkan bunga miliknya selalu mengatakan 'monokrom'.

"Monokrom dari mana nye? Warna warni gitu Vi"

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang