S•P New year day

679 63 8
                                    

"Assalamualaikum, bapak ibu, apa ada orang di dalam? Saya mau ambil uang iuran bulanan"

Pintu yang tertutup itu terus diketok oleh seseorang yang masih belum diketahui identitasnya. Orang rumah yang tengah mengumpul di ruang tamu seketika melirik kearah pintu yang terus diketok.

"Siapa tuh?" Ujar Martin yang heran dengan sosok yang ada di luar sana.

"Gatau. Tumbenan ada uang iuran bulanan" timpal Yoland.

"Jason, buka gih" Jason yang tengah nyemil sembari nonton film itu menoleh dengan spontan kearah Martin. Sedangkan Aqeela, dia hanya tertawa karena kakak nya yang disuruh untuk membukakan pintu.

Mau tak mau Jason harus menuruti perintah Martin sang ayah agar uang jajannya tidak dipotong. Dia berjalan kearah pintu, kemudian membukanya untuk melihat siapa yang selalu mengetuk pintu sedari tadi.

"Maaf ya, disini ga pernah ada uang iu-" Jason yang melihat siapa orang di hadapannya ini seketika memasang wajah malas serta kesal.

Orang yang datang ini selalu kemari hampir setiap hari, dan tentunya tanpa membawa apa apa.

Dia adalah Rassya!

"Lo ngapain kesini lagi anj-"

Rassya hanya cengar cengir karena ide nya berhasil. Karena sebelumnya ketika ia memberitahu nama nya, maka Jason akan malas untuk membuka.

"Siapa itu, Jason?" Teriak Yoland yang ingin tau siapa dia.

"Beban masyarakat ma!" Teriak balik Jason.

"Mata lo beban masyarakat" kesal Rassya.

"Udah udah, ngapain lo disini? Pulang sono! Urus emak lo di rumah"

"Emak gw dah meninggal. Dah dah, minggir" Rassya mendorong Jason yang menghalangi pintu kemudian ia masuk dengan semangat.

Jason yang melihat ekspresi Rassya setelah mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal dengan tenang seketika kaget. "Gila, dark anjir"

"Hai semua" dengan ceria nya Rassya menyapa keluarga Aqeela yang tengah duduk di ruang tamu.

"Loh, ada Rassya ternyata" ujar Martin.

"Hai om" seperti biasa Rassya menyalimi tangan Yoland dan Martin sebagai bentuk rasa hormat.

"Hai nek" iseng Rassya meminta salim pada Aqeela dengan panggilan 'nek'.

"Nak nek nak nek. Gw putusin nangis lo" candaan itu justru membuat Rassya panik karena Aqeela menjawabnya dengan candaan berujung maut miliknya.

"Ya jangan dong, lo kan separuh hati gw"

"Hilih. Baju lo ngapa item semua dah? Habis maling?"

Yoland dan Martin seperti biasa melihat pertengkaran harian antara Rassya dan Aqeela. Bukan pertengkaran serius, hanya pertengkaran penuh candaan.

Dengan santainya Rassya duduk di sebelah Aqeela dengan tangan yang penuh akan camilan. "Iya gw habis maling di rumah sebelah, di rumah ini juga gue maling. Maling hati lo"

"Eneg gw dengernya"

Martin menggeleng dengan tawa di selingannya. "Judul nya Rassya ke rumah ini lagi apa?"

"Om, saya mau ngajak kalian semua manggang daging di rumah ini, gapapa kan? Om sama tante lagi libur kan? Rassya denger dari Aqeela"

"Iya emang kebetulan om sama tante lagi libur hari ini, kita juga emang ada rencana buat manggang daging untuk merayakan tahun baru"

"Bagus dong, sejalan rencana nya haha"

"Iya. Kalau mau, ajak teman kamu juga, Sya, pasti seru"

Rassya memahami permintaan Martin. "Maksud om teman teman sepergengnya Rassya?"

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang