36. Camp {4}

721 115 1
                                    

"Rugi membela, jika pada akhirnya lebih memihak good looking"

~ Aqeela Azzalia ~

Aqeela melirik kearah kanan dan kirinya, melihat Rassya dan Xion yang sama sama menatapnya intens. Suasana tak nyaman ia dapatkan akibat hal ini.

Aqeela berdehem untuk mencairkan suasana, dan hal itu sukses membuat Xion dan Rassya tersadar.

"Yaudah, gw dimana?"

Xion mengambil bakiak yang  diberikan pada Osis. "Lo di depan aja"

"Oke, gw setuju"

Xion dan Aqeela menuju ke tempat garis start, dengan bakiak yang ada di tangan Xion.

Namun rupanya Rassya tak setuju jika Aqeela memilih tempat di tengah. Tangannya memegang pergelangan tangan Xion guna mencegahnya untuk melangkah lebih lanjut.

"Ketos di tengah" ujarnya dengan mata yang sama sama menatap.

"Dan lo di depan" lanjut Rassya.

Xion melirik kearah tangannya yang digenggam Rassya, dan melepaskannya dengan perlahan.

"Yaudah"

Xion melanjutkan langkahnya menuju garis start, dan memakai selop bakiak paling depan. Diikuti oleh Aqeela yang memakai selop bakiak di tengah.

Aqeela menggenggam erat tepian jaket dari Xion, dan tersenyum karena bisa sedekat ini dengan Xion. Bau citrus dapat Aqeela rasakan dari jaket Xion itu.

Rassya memakai selop bakiak paling akhir, dan menatap tubuh Aqeela yang kecil tersebut. Ia bingung bagian mana yang harus ia genggam, pinggang atau pundak?

Ia menemukan tempat yang aman, yaitu pundak. Tangannya tergerak menuju pundak Aqeela dan memegangnya dengan perlahan.

Rassya mencoba untuk menetralisir detak jantungnya yang berdebar tatkala jarak antara dirinya dan Aqeela sangat dekat. Bahkan hidungnya dapat mengendus bau lavender dari Aqeela.

"Para peserta sudah berada di garis start, dalam hitungan ketiga kalian akan mulai bergerak. Siapa yang paling cepat menuju garis finish, maka dia akan jadi pemenang." Jeje selaku Osis mengeluarkan bendera berwarna merah sebagai tanda untuk memulai perlombaan bakiak.

"Dalam hitungan ketiga, 1 2 3!!"

Bendera dikibarkan, tanda kalau peserta harus tergerak dan berlomba menuju garis finish.

Xion nampak kesulitan dalam memandu kelompoknya, yaitu Rassya dan Aqeela. Berkali kali saat dirinya memajukan kaki kiri, kedua rekannya itu memajukan kaki kanan. Seolah olah perintahnya tak berguna.

"Yang bener! Kiri dulu baru kanan" omel Xion.

"Iya, susah tau!"

Kini kelompok Xion berada di peringkat tiga dari delapan orang. Bagaimana pun caranya, ia harus berada di peringkat pertama.

Semakin lama kelompok Xion semakin kompak, dan itu membuat mereka semakin maju dan kini berada di peringkat kedua. Tinggal memusnahkan anak dari MIPA 1.

"Semangat woi, satu lagi!" Ujar Rassya memberikan semangat.

Xion kepikiran untuk mempercepat langkahnya, dan itu didukung oleh Rassya dan Aqeela. Alhasil mereka berhasil melewati kelompok MIPA 1, namun dengan perbedaan yang tipis.

Garis finish sudah di depan, Xion tinggal melangkah kurang lebih 4 langkah lagi.

Perbedaan terus disajikan, kadang kelompok MIPA 1 yang memandu dan kadang kelompok Xion yang memandu.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang