S•P. Martabak manis

527 100 9
                                    

"Jalan jalan yuk!!"

Ponsel yang tengah berada di tepian telinga Aqeela bersuara sangat bising sampai ia harus menutup telinganya.

"Berisik amat lo, kecilin dikit napa" sewot Aqeela.

"Lah dimarahin dong, gw kan mau ngajak lo jalan jalan"

"Ya kaga usah terlalu excited juga kali"

"Masa gw harus lemes? Ga seru lo"

"Dih, emang mau kemana sih?"

"Jalan jalan ke mall, main ice skating"

"Sok amat lo, emang bisa?"

"Ya makanya belajar nanti"

"Yaudah, jam berapa?"

"Yes!! Jam 2 ya, gw jemput kesana"

Aqeela segera mematikan telfon yang tersambung agar tak mendengar berisiknya Rassya saat ini. Ia melihat ke arah jam yang hanya tersisa 4 jam lagi untuk pergi jalan jalan bersama Rassya. Berpikir keras, Aqeela memutuskan untuk mencari baju yang sesuai untuk ia pakai ke mall nanti. Segera ia beranjak menuju lemari penuh bajunya dan memilih baju yang bagus tuk dipakai.

Tangan ia taruh di bawah dagu, berpose seolah olah tengah berpikir keras ingin memakai apa.

"Gw pake apaan ya?"

Baju pertama ia keluarkan, berwarna crem dengan motif tulisan di tengah tengahnya. Aqeela merasa tak cocok dengan baju ini, alhasil ia menghempaskan baju tersebut ke kasur di belakangnya.

Baju demi baju sudah ia keluarkan dan lemparkan ke kasur. Sungguh susah untuk dirinya memilih baju yang sesuai dengan tema jalan jalan kali ini.

Berhubung Aqeela sibuk memilih baju di hari libur yang cerah ini, Jason masuk ke kamar Aqeela guna memberikan makanan yang iseng ia buat tadi pagi.

"Woi nih gw bawain makanan..... Buset, berantakan bener kaya kapal pecah" Jason kaget melihat kamar Aqeela yang berantakan layaknya kapal pecah. Baju tergeletak mengenaskan di lantai dan celana yang bahkan sampai nyangkut di gorden warna putihnya.

Jason masuk dengan jijik melihat kamar yang sungguh berantakan ini. Langkahnya ia perhatikan agar tak menginjak baju baju putih yang ada.

"Lo ngapain Qeel, berantakan gini. Gw cowo seumur umur ga pernah se-berantakan ini kamar gw"

"Diem lo, gw lagi pusing!"

Jason mengerutkan keningnya karena heran. "Pusing napa lo"

"Gw ga punya baju!" Bentaknya keras.

Terheran heran, Jason langsung melotot ketika adiknya itu bilang kalau dirinya tak memiliki baju, padahal kamarnya sedang tenggelam karena baju yang bertumpukan. "Astaga dragon, terus yang berserakan ini apaan? Sarang burung?"

"Engga gitu bang, maksud gw ga punya baju buat jalan nanti"

"Jalan? Sama siapa?" Jason mulai mengintrogasi Aqeela yang belakangan ini sangat senang sekali keluar bersama 'seseorang'.

"Sama Rassya, kenapa?"

"Eh lo udah kelas 12, seharusnya fokus belajar, bukannya jalan jalan kesana kemari. Kaga bisa kuliah mampus lo"

"Heh bang, otak gw ga sama kaya lo, kapasitas otak gw lebih besar ya"

"Songong lo. Yaudah serah lo dah dapet nilai kecil, kaga peduli gw. Nih makan aja makanan yang gw bawa"

"Udah lo sana pergi, ganggu aja"

Jason meletakkan makanan yang ia buat dengan iseng iseng di meja rias Aqeela lalu pergi meninggalkan kamar adiknya yang penuh dengan baju terdampar.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang