48. Date {2}

677 116 25
                                    

"Lelaki kodratnya memang untuk dijadikan sasaran kesalahan"

~ Xion Dirgantara ~

"Xion, main basket yuk!"

Aqeela dan Xion masih betah untuk berdiam di timezone. Beragam macam permainan sudah mereka coba. Kartu yang siap ditukarkan menjadi mainan ataupun yang lainnya juga sudah terkumpul dengan banyak.

Xion melangkah untuk pergi menuju ke permainan keranjang basket. Permainan dimana kita mengharuskan untuk memasukkan bola basket ke keranjangnya.

Aqeela menggesekkan kartu agar bisa bermain. Aqeela dan Xion sudah berdiri di depan mesin, dan sedia untuk berlomba memasukkan bola ke keranjang.

Bola tergulir dengan mulus, Aqeela dan Xion mulai melemparkan bolanya dengan cepat.

Xion yang memang gemar berolahraga mampu mengalahkan kecepatan Aqeela. Sejauh ini ia sudah menghasilkan point 5 dan untuk Aqeela baru 2.

Hingga sampai akhir, Xion menang dengan point 10-2. Aqeela menghela nafasnya karena kalah dari Xion. Salahnya juga karena menantang anak yang sudah pintar olahraga dari sana nya.

"Cepet banget sih menangnya" ujar Aqeela.

"Lo salah nantang gw"

"Iya deh"

Akibat permainan tadi, banyak mata uang kini melihat mereka. Terutama bagi kaum betina yang terfokus pada Xion seolah olah dia adalah seorang pangeran negeri khayangan. Banyak juga yang berbisik hingga telinga Aqeela sakit sendiri.

Aqeela bergeser sedikit agar bisa mendekati Xion dan berbisik pada Xion yang tengah melihat lihat permainan.

"Xion, kok semuanya natap kita ya? Terutama lo"

Akibat ucapan Aqeela, Xion menatap ke sekitar untuk memastikan ucapan Aqeela.

"Terpesona kali pas kita main tadi"

"Ish gw risih tau"

"Lo kan Osis, seharusnya lo terbiasa lah kalau di tatap gitu"

"Ya kan manusia di sekolah gw tau, lah ini gw kaga tau"

"Yaudah sih biarin aja"

Bukannya berhenti untuk menatap, orang orang yang di area timezone malah semakin menatap mereka dengan lekat.

"Udahan yuk, risih banget nih"

Xion menoleh kearah Aqeela lalu menaikkan salah satu alisnya.

"Lo emangnya mau kemana?"

"Ya kemana kek, gw ga suka disini"

"Kan lo yang minta ke sini"

"Kan tadi, sekarang engga"

"Yaudah sih biasain aja"

"Gamau! Gw maunya pergi dari sini"

Xion menghela nafas menghadapi sikap Aqeela yang ternyata menyebalkan. Terpaksa Xion mengangguk untuk mengakhiri perdebatan ini. Pantas saja Rassya selalu naik darah ketika bersama Aqeela, bawaannya ingin adu mulut terus. Dirinya paham sekarang.

Terpaksa Xion dan Aqeela keluar dari area timezone akibat rasa tak nyaman yang Aqeela utarakan.

Terpaksa jadwal mereka harus maju karena kejadian tadi. Walau begitu, saat mereka tengah turun ke lantai 2 menggunakan eskalator, banyak yang masih melihat kearah mereka berdua, seakan akan salah satu dari mereka adalah artis.

"Ih gila ganteng banget cowonya, kok mau sih sama cewe yang kaya gitu?"

Bisikan seperti itu terus saja menganggu Aqeela padahal tengah berada di eskalator. Bukan hanya satu, cewe cewe yang melintas dari bawah juga berbisik, walau Aqeela tak mampu mendengar sejauh itu.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang