22. Nyesek

1.1K 158 1
                                    

Rassya menyiapkan tasnya serta blazer nya yang sebelumnya masih tergantung di belakang pintu. Seperti biasa, Rassya hanya memasukkan satu buku campurannya yang kosong itu. Tangannya berhenti ketika melirik buku Bahasa Indonesia yang sempat dibelinya bersama Aqeela.

Entah apa yang merasukinya, Rassya senyum sendiri melihatnya. Perutnya seketika geli ketika ingin mengambil buku tersebut. Namun jika dilihat lihat lagi, hari ini tak ada jadwal Bahasa Indonesia dan ia sudah tak mengikuti Quis Bahasa Indonesia.

Mau tak mau, tasnya hanya berisi satu pulpen, satu buku campuran dan jaket boomber warna hitam.

Setelah dipastikan semua lengkap, Rassya turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua.

Kakinya melalui anak tangga dan dapur serta ruang tamu yang berantakan. Lanjut, Rassya keluar dari basecamp dan menguncinya dengan kunci cadangan.

Tangga kembali ia turuni untuk bisa sampai di garasi basecampnya. Motor ninja miliknya yang berwana merah sudah menunggu untuk ditunggangi.

Saat Rassya naik, dan hendak menghidupkan motornya, Rassya terkejut karena motornya tak kunjung menyala. Berkali kali ia mencoba, namun hasilnya tetap nihil.

"Aish ini motor"

Rassya turun dan motornya, dan nampak berpikir apa yang harus dilakukan.

"Bolos aja lah gw"

Rassya kembali menaiki tangga guna menggapai pintu rumahnya. Kunci cadangan kembali ia ambil dari saku celana dan hendak membuka pintu.

Tetapi pikirannya, tiba tiba mengalihkan pergerakannya. Rassya bernostalgia, bagaimana kemarin Aqeela menangis karena tak mempunyai teman.

Otaknya berbanding terbalik dengan niatnya untuk bolos. Kunci kembali ia masukkan bersama kunci motor, dan memutuskan untuk naik bus yang baru saja dioperasikan kemarin malam.

Kakinya berjalan keluar dari rumah, dan menutup kembali gerbang yang sempat ia buka tadi.

Melanjutkan perjalanan, Rassya berjalan dengan tangan yang dimasukkan ke kantong celananya. Baru saja melangkah sebanyak 4 kali, mobil mewah melintas di depannya dengan perlahan.

Sontak kaki Rassya ikut berhenti, melihat siapa yang baru saja bertamu ke basecampnya.

Pintu mobil terbuka, dan melihatkan seorang lelaki yang nampak berumur 40 keatas.

Rassya mendecih kesal, matanya berputar dengan malas melihat siapa yang baru turun dari mobil yang mewah itu.

Jas hitam yang berisi name tag Samuel Ananda itu menutup pintu mobilnya dengan keras dan berjalan mendekat ke Rassya.

"Kenapa papa kesini?" Ujar Rassya dengan datar.

"Papa kesini mau bicara penting"

"Waktu 5 menit."

Samuel membuka kacamata hitamnya yang melekat di matanya itu.

"Papa bakal pergi ke Eropa, tepatnya di Belgia"

Rassya menatap malas kearah lelaki yang membesarkannya selama ini.

"Terus?"

"Papa akan stop uang jajan kamu, uang sekolah kamu dan papa akan ambil alih rumah kamu"

Rassya tertawa kecil dan menyuguhkan seringainya pada Samuel.

"Terserah papa, Rassya udah ga peduli lagi"

Rassya melangkah perlahan melewati Samuel yang berdiri kaku di samping mobilnya itu.

Kaki Rassya berhenti melangkah, dan membalikkan badannya guna menatap punggung ayahnya itu.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang