30. Katanya sih pergi Camp

887 131 1
                                    

Rassya turun dari kamarnya guna mengambil air. Selain itu, ia juga ingin sarapan karena sebentar lagi ia akan pergi ke sekolah.

Ia menoleh kearah ruang tamu karena suara yang ribut. Betapa terkejutnya dia ketika melihat masih ada Geo dan Dava yang ketiduran disana. Walau tv masih menyala dan terdengar suara keras, tak cukup untuk membuat Geo dan Dava terbangun.

Rassya menghela nafasnya dengan kasar, lalu mengambil ponsel yang berada di kamarnya. Dengan berlari, agar bisa cepat sampai dan membangunkan teman temannya itu.

Setelah ponsel di tangan, Rassya langsung mengarahkan jemarinya menuju aplikasi Youtube dan mengetik sesuatu di pencarian.

Perlahan tapi pasti, Rassya mendekat ke arah Dava dan Geo yang masih setia berlayar menuju pulau kapuk.

Jemarinya menekan salah satu channel di aplikasi tersebut hingga mengeluarkan suara aneh.

"Iihihihihihihihihihi"

Geo dan Dava auto terbangun mendengar suara dari mba kunti yang sangat keras di telinga mereka berdua. Rassya menahan tawanya dengan membekap mulut serta memegang perutnya.

"ANJI**, BANG***, J**CUK, FU**" teriak Geo spontan.

"A'uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim" sahut Dava dengan sikap kuda kudanya.

Rassya cekikikan melihat wajah dari Dava dan Geo. Bayangkan saja, baru bangun sudah diberi kejutan yang sangat meresahkan.

Kini, bibir Geo penuh dengan iler dan juga rambutnya yang acakan. Sedangkan Dava, dengan mata yang masih tertutup, bekas tidur di pipinya dan rambut yang sama acakan.

"KELUARLAH WAHAI SYAITON!" Teriak Dava dengan keras. Ia masih saja belum paham apa yang terjadi.

Tak kuasa menahan, Rassya langsung mengeluarkan tawanya yang sangat keras, dengan tangan yang ada di perut.

Geo dan Dava tersadar, jika mereka hanya dijahili oleh Rassya. Walau sepenuhnya belum tersadar, tetapi Dava sudah lebih dahulu menyerang Rassya sebagai balasan menggunakan bantal yang ada di sofa.

Geo pun sama, namun bedanya Geo melemparkan kedua sandalnya pada Rassya.

"Heh an***g lo, bikin gw kaget aja fu**" umpat Geo.

"Tau nih, gw jadi nya harus ngeluarin jurus gw"

"Simulasi" ujar enteng Rassya.

"MATAMU!"

Rassya kembali tertawa, bedanya kini hanya tertawa biasa tanpa memegangi perut.

"Sial banget nemu temen jail kaya dia" kesal Dava.

"Mungut dimana sih?" sahut Geo.

"Selokan"

Rassya langsung menjitak kepala Dava dengan keras ketika ia mendengar bahwa dirinya dipungut di selokan. Akibatnya, Dava mengaduh kesakitan dengan tangan yang mengelus kepalanya.

"Dah dah, mending bersih bersih terus berangkat ke sekolah" ujar Geo menengahi.

"Sok higiene lo" sahut Dava

"Diem lo somplak"

"Babi bekecot lo"

Rassya membekap kedua mulut Geo dan Dava bersamaan. Telinganya bisa pecah mendengar ocehan dari mereka berdua.

"Bisa diem ga sih, kalau mau bersihin yaudah sono, jan malah ngajak ribut"

"Iya iya" sahut Dava dan Geo berbarengan.

"Gw mau mandi dulu"

Dava dan Geo mengangguk, kemudian mereka berdua memutuskan untuk membenahi ruang tamu yang layaknya kapal pecah karena mereka berdua.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang