S•P. Olga di taman

409 70 1
                                    

Dava, Geo, Rassya, Aqeela, Ovi dan Dea tengah duduk di sebuah taman sehabis olahraga bersama di sore hari yang cerah. Dari raut wajah terlihat kalau mereka tengah lelah karena berlarian terus tanpa berhenti selama 20 menit terakhir. Air yang mereka minum juga sudah kandas, tersisa hanya botol yang mengkerut.

Deru nafas terus menyajikan Co2 kepada udara agar dibuat kembali menjadi O2. Semua serempak menyumbangkan Co2 pada udara.

Selain botol minuman, di depan mereka juga sudah ada martabak manis satu kotak, beraneka ragam snack, kentang goreng dari abang abang manis di pinggiran taman dan potato moza dari abang abang itu juga.

Selain ingin menguruskan badan, mereka juga ingin menggemukkan badan dalam satu waktu.

Semua makanan yang sudah disebutkan tadi dibeli oleh Geo hanya untuk Ovi tersayang. Tapi Ovi marah karena Geo segitu bucinnya, hingga Ovi menyuruh Geo untuk berbagi makanan pada manusia kelaparan di hadapannya ini.

"Gas makan" ujar Dava mengambil martabak manis yang bertopping coklat kacang dan keju. Sebenarnya si mas mas penjual martabak manis hanya membolehkan topping 2 saja, namun pelanggannya adalah Geo, apapun yang ia minta harus dikabulkan sekalipun itu permintaan aneh nan diluar nalar.

Dava mencoba martabak manis yang manisnya kelewatan. Perpaduan coklat dan keju yang manis membuat giginya langsung ngilu. Tapi karena adanya kacang, manis itu ternetralisir dan membuat martabak manis menjadi gurih. "Gile, enak banget"

Geo yang pundung itu hanya mengangguk ketika Dava memuji makanan yang ia pesan padahal hanya asal saja.

"Qeel, lo mau jajan apa?" Tanya Rassya yang lebih mendahulukan pasangannya ketimbang dirinya.

"Apa yang lo ambil, itu yang gw makan"

"Yaudah, snack aja ya?" Rassya mengambil snack yang bermerk doritos dengan sampul berwarna merah dan langsung membukanya untuk makan bersama Aqeela.

Mereka saling suap suapan, padahal masih bisa makan pakai tangan.

Beginilah pasangan yang kalau bucinnya sudah tinggi, ditambah restu dari orang tua mereka. Manjanya tak terkalahkan. Rassya dan Aqeela juga jarang bertengkar karena sifat mereka yang sudah sedikit dewasa ketimbang Dava dan Ovi.

Dea melihat tindakan romantis Rassya yang mementingkan pacarnya baru dirinya, ia menjadi cemberut karena melihat Dava dengan polosnya makan sendiri, bahkan mulutnya sampai blepotan!

"Ih apaan sih, blepotan banget" Dea merogoh tasnya untuk mencari tissue atau lap agar bisa membersihkan mulut Dava. Ketika sudah dapat, Dea dengan kasar menghapus kotoran di mulut Dava agar lebih cepat. Untungnya Dava tak keselek.

"E buset, ngelap mulut kaya emak emak garang" protes Dava.

"Ya kamu sih! Suapin aku kek kaya Rassya sama Aqeela noh sweet dia. Lah kamu apaan?" Dea ikut protes.

"Aku apaan? Aku manusia"

Dea emosi. "Au ah kesel!" Akhirnya Dea minggat karena Dava tak kunjung peka juga. Lantas Dava panik karena sudah membuat pacarnya ngambek begitu padahal cuma masalah suap suapan.

"Adinda! Tunggu kakanda!!!" Dengan dramatisnya Dava berlari menuju Dea yang pergi begitu saja dan tak terlihat badannya. Seperti film romantis India, seketika ada backsound lagu India yang khas dan kental.

Geo bergidik ngeri ketika pasangan alay nan lebay itu sudah bertindak. Diluar nalar memang Geo mempunya teman yang aneh seperti Dava.

Geo melirik kearah Ovi yang malah asyik bermain ponsel pintarnya. Ntah siapa yang diajak bersenda gurau, intinya Geo tak suka jika Ovi tertawa tanpanya. "Vi, dimakan dong snack nya, kan aku beli buat kamu"

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang