Aqeela menyiapkan beberapa barang untuk ia bawa ke rumah Dea guna bekerja sama untuk belajar karena minggu depan mereka ada ujian kenaikan kelas.
Rumahnya hening tatkala tak ada kedua orang tuanya, asisten rumah tangga tengah libur dan kakaknya yang sedari kemarin mengunci diri di kamar.
Aqeela jadi khawatir karena kakaknya itu tak makan atau pun minum sejak kemarin. Sekeras apa pun ia menyuruh untuk keluar dari kamar selalu saja tak ada jawaban.
Aqeela memakai tasnya di punggung dan keluar dari kamarnya. Matanya melirik kearah pintu kamar Jason yang ada di sebelah kamarnya dan berjalan kesana.
"Bang, keluar yuk. Makan sama minum dulu, udah gw siapin tuh nasi goreng sama jus jeruk nya" ujar Aqeela pelan sembari mengetuk pintu.
"Nanti abang sakit kalau ga makan terus. Atau gini deh, habis ini kan gw pergi nah abang bisa deh makan sendirian di luar. Gw tau abang pingin ketenangan"
Masih tak ada jawaban seakan akan kamar itu mati. Namun herannya Aqeela tak merasa khawatir sedikitpun karena ia merasa kalau kakaknya masih sehat sehat saja disana.
"Gw pamit ya, pulangnya janji ga bakal malem"
Aqeela meninggalkan depan kamar Jason dan turun dari tangga hendak keluar rumah.
Saat Aqeela sudah sampai di pintu depan, Jason membuka pintunya dan keluar dari kamar.
"Sepi beneran?" Tanya nya pada diri sendiri.
"Gitu dong jadi adek, siapin makanan sama minuman buat abangnya"
Jasin menutup pintu kamarnya dan turun sembari melihat apa ada Aqeela atau adiknya itu sudah pergi.
Setelah aman, Jason benar benar turun dari tangga dan ke dapur guna memakan nasi goreng dan jus jeruk yang sudah disiapkan.
Beralih ke Aqeela, kini ia menanti di depan pagar rumahnya. Matanya melirik kearah jalanan komplek yang hanya dipenuhi anak kecil berlarian.
Siang hari memang banyak anak kecil yang bermain di kompleknya. Bapak bapak juga saling berkumpul di pos ronda untuk sekedar mengobrol ataupun bermain kartu. Hari ini hari libur nasional, maka dari itu banyak yang berkeliaran di komplek ini.
Suara motor ninja yang Aqeela tebak itu milik Rassya mulai terdengar di telinganya. Cukup keras, namun tak mengganggu telinga.
Aqeela mulai melihat Rassya dari kejauhan tengah ngebut untuk cepat sampai di hadapan Aqeela.
Setelah sedikit sampai, Rassya tak lupa memakai rem nya agar bisa berhenti dengan pelan karena itu lah fungsinya rem pada motor.
Rassya membuka helmnya untuk merapikan rambutnya yang berantakan di dalam helm.
Saat merapikannya Aqeela sempat sempatnya terpesona walaupun Rassya hanya merapikan rambutnya. Aqeela merasa kalau saat Rassya merapikan rambut, seperti tengah mengadakan iklan shampo ataupun gel rambut.
Rassya melirik kearah Aqeela karena merasa kalau dirinya ditatap. "Kenapa lo?"
Aqeela sadar setelah pertanyaan dari Rassya. "Kaga ngapa ngapa. Gw cuma ngeliat lo terus keinget sama iklan gel rambut"
"Kenapa? Gw cocok ya masuk iklan kaya gitu?" Rassya merapikan kembali rambutnya namun kini dengan main main.
"Dih muka lo nyebelin banget"
"Yaudah naik cepet" ujar Rassya diselingi tawa.
Saat Aqeela naik ke motor dan memakai helm, banyak ibu ibu komplek yang mendekat kearah mereka berdua. Pandangan ibu ibu bukan ke Aqeela dan Rassya ataupun motornya, melainkan hanya pada wajah Rassya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Give Me Love✓
RomantizmRassya Adreana adalah Ketua Gengster yang terkenal sangat keji dan beringas, Cossa Nostra. Geng ini adalah Geng yang sangat ditakuti oleh para murid SMA Jaya Kusuma. Selain di sekolahan, Geng Cossa Nostra juga ditakuti di jalanan karena perilaku mer...