"Jangan membohongi diri sendiri, sadar"
~ Dava Argantha ~
Pagi hadir kembali menggantikan malam kemarin. Tak ada yang berubah kecuali cuaca. Jika kemarin terang, maka sekarang penuh dengan kelabu. Sepertinya akan turun hujan.
Rassya tengah berjalan menuju halte bus sembari memainkan ponselnya. Belakangan ini ia menjadi tertarik menaiki bus daripada menaiki motornya sendiri. Bahkan Rassya tak memperbaiki motornya itu.
Setelah sampai disana, ia masih saja sibuk dengan ponsel ditangannya sembari menunggu bus datang.
Sebenarnya, ia bisa saja bolos karena malas untuk belajar, namun ia ingin sekali melihat seseorang yang telah membuat dirinya bahagia belakangan ini. Karena hanya di sekolah ia bisa melihat sosok tersebut.
Bus datang secara perlahan, dan terparkir tepat di depan halte nya. Rassya langsung saja naik, dan duduk di kursi barisan ke tiga. Ponselnya ia taruh dan matanya menghadap ke luar jendela.
Blazer yang ia kenakan perlahan terbuka karena rasa panas yang menjalar di tubuhnya. Kemeja yang mempunyai lengan panjang ia lipat, agar angin bisa masuk ke dalam bajunya.
Rassya sendiri heran, mengapa saat mendung begini malah terasa panas. Biasanya kalau begini, nantinya pasti akan turun hujan yang lebat.
Bus berjalan dengan perlahan menuju halte berikutnya, yang merupakan halte terdekat dari sekolah SMA Jaya Kusuma.
Bus yang sepi membuat Rassya menjadi nyaman sendiri, belum lagi matanya yang terus menatap jalanan sejuk.
Cukup lama menanti, namun kini bus sudah perlahan berhenti di halte. Rassya langsung turun dan tak lupa untuk membayar ongkosnya.
Ia menyempatkan diri untuk melihat langit langit yang makin kelam.
"Hujan nih, mana gw ga bawa payung" ujarnya perlahan.
"Ah bomat, gw lari aja"
Dengan tenaga yang masih terkumpul, Rassya berlari menuju sekolah yang masih lumayan jauh dari halte bus.
Sebenarnya Rassya bisa saja datang ke sekolah dengan basah basahan, namun entah kenapa hari ini ia ingin sampai di sekolah tanpa ada air sedikitpun di bajunya.
Tetapi apa yang ia pikirkan tak didukung oleh awan. Perlahan air mulai menitik jatuh ke bumi.
Rassya mendecih kesal dan semakin mempercepat larinya.
"Ah hujan sialan, kenapa sih lo hadir mulu pas waktu yang ga tepat" sewotnya dengan cepat.
Rupanya awan marah pada Rassya, dan semakin mempercepat jatuhnya air kebumi, alias sudah hujan lebat.
Mau tak mau, Rassya harus berteduh di bawah pohon sembari mengelap bajunya yang basah.
"Sialan lo hujan" ujarnya dengan berteriak.
Rassya mendumel karena hujan yang berjatuhan semakin lebat. Rambutnya ia acak karena lepek akibat air hujan. Blazer nya ia hentakkan dengan keras agar air yang ada di sana hilang seketika.
Kepalanya menghadap ke kanan dan melihat gerbang sekolah dari jauh. Ingin melanjutkan tapi hujan akan membuat Rassya mandi dua kali.
Matanya kian beralih menuju seorang gadis yang berteduh dibawah pohon di sebelahnya. Tak jauh dan tak dekat, bisa dibilang masih bisa untuk dijangkau.
"Ketos?" Ujarnya dengan perlahan.
Rassya terus menatap Aqeela yang tengah merapikan rambutnya yang acak acakan karena hujan. Karena tak tega melihat Aqeela sendirian, Rassya memutuskan untuk menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Give Me Love✓
RomanceRassya Adreana adalah Ketua Gengster yang terkenal sangat keji dan beringas, Cossa Nostra. Geng ini adalah Geng yang sangat ditakuti oleh para murid SMA Jaya Kusuma. Selain di sekolahan, Geng Cossa Nostra juga ditakuti di jalanan karena perilaku mer...