Part 22 : Kesedihan Gavin

12.3K 1.3K 208
                                    

Gavin, Raffa, sama Def

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavin, Raffa, sama Def. Gavinnya keliatan murung mungkin karena lagi sedih kali ya wkkwk

500 komentar baru next nih.

Biar cerita ini masuk ranking teratas hehe...
_____

Gavin menyunggingkan seulas senyum saat berpapasan dengan Tafia di koridor.

Namun, respon yang didapat sangat mengejutkan. Bukannya berhenti dan membalas senyumannya, gadis itu malah menabrak bahu Gavin dengan tatapan sinis. Kemudian kembali melangkah meninggalkan Gavin yang kini tubuhnya membeku seperti patung.

Cowok itu terdiam, dengan tatapan kosong. Apa yang dilakukan Tafia memunculkan kembali trauma yang pernah ia rasakan.

Kedua tangan cowok itu terkepal kuat, sampai buku-buku jemarinya memucat. Potongan kenangan-kenangan dari masa lalu mulai bermunculan di kepalanya.

Murid-murid yang hilir-mudik di sekitar Gavin menatapnya yang terdiam di tengah lorong dengan wajah bingung.

Gavin menelan ludahnya dengan susah payah. Teringat dengan masa-masa kelam dalam hidup. Ketika dirinya dikucilkan oleh teman-teman sekolah dan selalu gagal menjalin hubungan dengan perempuan.

Flashback on

"Sana pergi lo nggak usah dekat-dekat kami!"

Ketika SMP, Gavin tidak sekeren seperti saat sudah SMA. Cowok itu kerap dikucilkan oleh teman-teman sekelas karena jarang membawa uang saku saat di sekolah.

Seragam sekolah yang dikenakan Gavin pun terlihat paling lusuh dan kumal. Membuat dirinya menjadi sosok introvert yang sering menghilang di dalam keramaian.

Gavin pun sama seperti teman-teman sebayanya. Juga pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Namun, kondisi Gavin yang memprihatinkan membuat cowok itu selalu ditolak mentah-mentah oleh perempuan yang ia incar.

Banyak perempuan spesial yang datang dan pergi di kehidupan Gavin. Ada yang menjadikan Gavin sebagai pelarian, dan ada pula yang menjadikannya hanya sekedar teman curhat. Gavin selalu merasa dipermainkan oleh perempuan. Sejak saat itu Gavin menutup diri dari perempuan. Bahkan dituduh sebagai pecinta sesama jenis saat masuk SMA. Karena tidak pernah sedikitpun terlihat tertarik dengan perempuan.

Karena Gavin pernah sangat mencintai seseorang begitu dalam. Sampai dikorbakannya banyak hal. Waktu, dunia, perasaan, bahkan dirinya sendiri.

Tetapi semuanya hanya berujung dengan luka seperti yang pernah ada. Segala macam bentuk patah hati sudah pernah Gavin rasakan.

Saat SMP Gavin selalu diabaikan oleh perempuan, ketika SMA Gavin menjadi cowok dingin yang susah untuk disentuh. Ketika SMP Gavin selalu dibully, ketika SMA ia menjadi pangeran kelas yang tidak mudah untuk ditaklukan.

TAFIA'S TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang