Jangan lupa vote dan commentnya ya.
Terimakasih sudah menanti kelanjutan cerita ini.
Happy reading!
_______
Seluruh anak yang berpapasan dengan Tafia melemparkan tatapan aneh. Ada yang berbisik-bisik, ada pula yang mencibir secara langsung dengan kalimat yang tidak Tafia mengerti.
"Nggak nyangka ya, dia setega itu sama gurunya sendiri."
"Kurang ajar banget."
"Kalau gue jadi pak Kepsek udah gue keluarin itu anak."
Tafia hanya diam saja, karena tidak mengerti dengan apa yang mereka ucapkan. Gadis mungil itu terus melangkah sembari menarik tas sekolahnya, karena merasa gugup dan tidak nyaman. Seluruh pasang mata yang menatapnya melemparkan tatapan sinis.
Hingga langkah kaki Tafia sampai di depan kelasnya sendiri. Gadis itu langsung dilempari dengan kertas yang diremas bulat-bulat oleh anak-anak seisi kelas.
"Huu, penjahat!"
"Hajar aja udah!"
"Kurang ajar lo jadi murid!"
Tafia hanya bisa menggunakan tangannya sebagai tameng. Saat dihujani bola dari kertas oleh teman-temannya secara bertubi-tubi. Bahkan ada yang sengaja melemparinya dengan penghapus sampai keningnya berdarah.
"Oy, berhenti!" teriak seorang cowok yang datang untuk melindungi Tafia.
Kemudian muncul cowok yang lain menghentikan aksi anak-anak seisi kelas yang tidak mau berhenti melempari Tafia.
"Berhenti woy!" Def menendang salah satu meja karena mereka tidak mau berhenti.
Barulah ketika Raffa menampakkan diri di ambang pintu dengan tatapan tajam akhirnya mau berhenti.
"Kenapa sih kalian nglindungin cewek kayak dia!" protes Ririn kesal. "Dia udah mencoreng nama baik kelas kita."
Def tampak emosi, cowok itu menghampiri Ririn dengan wajah berapi-api. "Gue tahu lo yang nyuruh dia buat ngempesin ban motornya Bu Sugi iya, kan?"
Tafia yang menangis ketakutan di belakang Gavin akhirnya mengerti. Rupanya karena kasus itu ia dipandang buruk oleh anak-anak sentero sekolah hari ini.
"Gue yang sengaja ngevideoin dia, elah!" Ririn melipat kedua tangannya di depan dada, sebal.
"Tapi lo yang nyuruh!" bentak Def kasar.
"Lo jangan sembarangan nuduh!"
"Eh, Peyot! Baru kemarin Tafia gabung sama geng lo, dan dia langsung dapat masalah. Berarti kalian memang sengaja ngejebak Tafia." Def melotot tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFIA'S TEARS
Teen FictionHidup di tengah-tengah keluarga yang tidak menginginkan kehadirannya membuat Tafia merasa serba salah. Apalagi dia harus sekelas dengan saudara tiri yang kerap membully-nya. Sampai pada akhirnya tiga cowok badboy di sekolah menjadikan Tafia sebagai...