***
Pimpinan geng Evos, geng yang menjadi penguasa di SMA Tunas Bangsa bernama Digo tampak membonceng seorang perempuan.
Raffa, Def, dan Gavin langsung menelan ludah begitu melihat cewek yang dibonceng Digo adalah Tafia. Bagaimana mungkin Tafia bisa bersama mereka?
Gadis malang itu menangis saat Digo menggiringnya ke depan. "Ini salah satu cewek dari SMA Mandiri?"
"Bajingan lo, beraninya bawa sandra!" teriak Rijal geram.
Tafia didorong oleh beberapa anak-anak Evos sampai maju ke depan. Gadis itu menangis sesenggukan saat Digo merangkulnya di depan pasukan geng Alister. Seragam Tafia terlihat kotor dan dipenuhi dengan debu.
Sebagai ketua geng, Raffa selalu berada dibarisan paling depan memimpin pasukan. Bersama Def, Gavin, Rijal, dan Rifki di belakangnya. Mereka berlima berdiri sejajar, lebih mirip member BTS yang akan konser daripada disebut sebagai anak berandalan yang akan memulai tawuran. Mereka berlima seperti sedang pamer ketampanan.
Raffa menggeram. Tangannya terkepal kuat, melihat Tafia disandra oleh mereka.
Digo menyeringai lebar melihat wajah-wajah tegang inti dari geng Alister. Ia merasa berada di atas angin mengingat salah satu siswi SMA Mandiri berada di tangannya. "Lebih baik kalian mengaku kalah daripada ngliat cewek ini kenapa-napa."
"Brengsek!!" Def mengumpat kasar. Ingin maju memukul Digo, namun langsung dipegangi oleh Raffa dan Rijal yang ada di sebelahnya.
"Hormati kami sebagai penguasa di kota ini, setor uang keamanan setiap bulan, dan sekolah kalian akan aman," ucap Digo melanjutkan kata-katanya.
"SMA Mandiri sudah lama membangkang dengan SMA Tunas Bangsa." Digo menepuk-nepuk pundak Tafia yang menangis ketakutan. Gadis itu menggigit tangannya yang gemetar.
"Kami nggak sudi!" jawab Def jijik. Cowok itu mengikatkan dasi sekolahnya ke kepala.
Raffa masih terdiam dengan tatapan tajam. Beberapa detik kemudian cowok jangkung memakai jaket jeans itu menghela napas. "Selesaiin urusan kita secara laki-laki."
Digo tersenyum remeh. "Yes, tapi jangan harap temen sekelas lo ini selamat."
"Dia nggak punya urusan sama lo!" sahut Rijal menunjuk Digo penuh emosi.
"DIA BAGIAN DARI KALIAN!!!" teriak Digo dengan rahang mengeras. "DIA MURID SMA MANDIRI DAN DIA SUDAH MENJADI JAMINAN KAMI. KALAU KALIAN MASIH PEDULI SAMA DIA, MEYERAHLAH! KAMI AKAN LEPASIN DIA!!!"
"Gue nggak takut sama ancaman lo, pengecut!!" sahut Raffa mulai mengeluarkan nada tinggi. "Dan, jangan berharap gue bakalan menghormati lo dan teman-teman lo."
Digo menyeringai. Menjorokkan Tafia hingga jatuh terjerembab ke tanah. Beberapa temannya langsung menyeret Tafia ke belakang gerombolan, menjauhi anak-anak Alister.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAFIA'S TEARS
Teen FictionHidup di tengah-tengah keluarga yang tidak menginginkan kehadirannya membuat Tafia merasa serba salah. Apalagi dia harus sekelas dengan saudara tiri yang kerap membully-nya. Sampai pada akhirnya tiga cowok badboy di sekolah menjadikan Tafia sebagai...