Chapter 85

193 22 3
                                    

Lee Jina nampak berada dikamarnya sendirian. Entah kemana perginya orang orang setelah sarapan tadi, karena Jina langsung kembali kekamarnya sehabis sarapan.

"Bibi!! Dimana bang David dan yg lain? Knpa gak terlihat?" tanya Jina, begitu sampai didapur dan melihat kepala pelayan disana.

"Tuan David berada diruang kerjanya. Sementara kakak dan teman teman Tn.David sedang pergi jalan jalan" jawab kepala pelayan, yang kini sedang menyiapkan secangkir es kopi dan kue kering.

"Apa itu untuk bang David?" tanya Jina, yang diangguki oleh kepala pelayan.

"Berikan padaku saja, bi. Biar aku yg mengantarnya. Bibi kembalilah bekerja lagi" lanjut Jina, yang langsung mengambil nampan yang berisi es kopi dan kue kering, dari tangan kepala pelayan. Jina pun membawanya pergi, sebelum mendapat perotesan dari kepala pelayan itu.

Skip..

Tok...tok...tok

Cklek....

Sebuah ruangan yang terdapat seorang pria berusia 27tahun, terlihat sedang mengerjakan sesuatu dan sangking fokusnya ia tak sadar jika ada seorang gadis berusia 22tahun berada diambang pintu ruangan kerjanya dengan membawa nampan berisi es kopi dan kue kering.

Tok...tok

Sampai akhirnya pria itu tersadar, saat sebuah ketukan kembali gadis itu lakukan.

"Hai, baby!" sapa si pria, begitu melihat si gadis, yang sekarang sudah duduk dikursi dihadapannya.

"Ada apa? Apa kmu membutuhkan sesuatu?" tanya pria tersebut.

" Aku hanya mengantarkan ini" jawab gadis itu, menyodorkan nampan yang ia bawa tadi.

"Ada apa? Knp kmu murung gitu?" tanya pria, yang bernama David Chistopher Durant. Saat melihat raut wajah sedikit pucat gadis itu berubah.

"Tidak apa apa. Lanjutkan saja pekerjaan kmu. Aku akan keluar" jawab gadis bernama Jina, ia beranjak dari duduknya.

"Jika kmu membutuhkan sesuatu katakan. Jangan disimpan dibatin" cegah David, begitu Jina baru berjalan 3langkah.

"Jadi katakan apa yg kmu inginkan?" lanjut David, dan entah sejak kapan ia telah berada disamping Jina.

"Janji dulu, kalo kmu gak marah?" ujar Jina, mengajukan jari kelingkingnya.

"Iya aku janji. Jadi katakan apa yg kmu mau?" jawab David, yang ia akhiri dengan pertanyaan. Setelah menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Jina.

"Aku ingin motor yang dipakai Bang Chan kembali...." jawab Jina, yang ia jeda untuk melihat reaksi dari David.

"....kmu sudah janji, gak akan marah" lanjut Jina, begitu melihat perubahan dari telinga David, yang kini berwarna sedikit merah. Yang artinya, amarah David akan segera meluap.

Sebenarnya motor motor hasil balapan Jina/Ian, tak pernah David buang ataupun ia hancurkan. Sebelumnya ia sempat berfikir untuk menghancurkannya juga, tapi ia urungkan niatnya untuk menghancurkan motor motor itu. Dan ia memilih untuk menyembunyikannya di basement khusus dikantornya, yang tak sembarang orang bisa masuk dan hanya David,Randy dan Sebastian saja yang tau tentang adanya basement tersebut.

Dan entah bagaimana Jina bisa tahu jika motor motor hasil balapan itu berada dibasement kantornya. Sejak setahun belakangan ini, Jina memakai motor favoritnya itu, saat dirinya dikabarkan menghilang setelah insiden jet peribadi milik keluarganya.

Sebenarnya saat ia tau jika Jina kembali memakai motor lagi. David sebenarnya ingin memarahi Jina, tapi hati David melarangnya untuk memarahi Jina. Pada akhirnya David menyuruh anak buahnya untuk mengambil motor yang Jina pakai, ketika berkunjung keMansion milik kakaknya. Dan David memilih untuk memberikan motor motor yang jika dihitung ada sekitar 30an motor itu kepada geng S.K.

Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang