Kini telah menunjukan pukul 19:30 WIB seorang gadis terlihat tengah merenung ditempat tidur, entah apa yg ia pikirkan.
"Huft..."
Entah sudah berapa kali dia menghelai nafas tanda dia merasa bosan.
Cklek...
Tiba tiba pintu ruang rawat gadis itu terbuka dan menampilkan dua cowo, salah satu cowo itu wembawa bingkisan buah.
"Malam!!" seru salah satu cowo itu, yg lebih muda dari cowo yg datang bersamanya.
"Bagaimana keadaanmu? Apa kmu sudah membaik?" tanya cowo yg lebih tua.
"Seperti yg kalian lihat sekarang" jawab gadis itu.
"Ah, bang Jin Woo!!" panggil gadis itu.
"Ada apa dek!" ucap cowo yg bernama Kim Jin Woo itu.
"Bukankah tim abang sibuk sama khasus'kan? Tapi kenapa abang bisa keluar dan datang kesini?" ujar gadis itu, setelah diam beberapa detik.
"Sebaginan khasus telah dipindahkan ke team NU'EST. Jadi aku bisa menyengukmu dan menemanimu disini saat mama pulang" jawab Jin
Woo."Bagaimana dengan bang Namjoon?" ujar gadis yg bernama Lee Jina.
"Namjoon!!" beo Jin Woo.
"Namjoon sepeqtinya sekarang sedang bersama seorang wanita disuatu daerah" jawab Jin Woo.
"Kenapa memang?" lanjut Jin Woo dengan pertanyaan.
"Tidak apa apa, aku hanya tanya saja" jawab Jina, yg segera mengubah ekperesi wajahnya, yg semula kesal menjadi biasa saja.
"Jin Hwan-ah, temani Jina dulu ya. Abang mau beli minuman dulu" ujar Jin Woo yg diangguki oleh cowo yg bernama Kim Jin Hwan.
Sebenarnya Jin Woo menyadari reaksi Jina saat dia bertanya tentang abang ketiganya, yg bekerja satu team dengan dirinya.
#Cafe depan Christopher Hospila.
Seorang cowo berkaos putih polos dibalut kemeja hitam dengan celana bahan yg berwarna senada dengan kemejanya, sedang mengetuk ngetuk meja seraya menunggu jawaban dari seseorang.
"Halo!!"
"Oh, Namjoon-ah kau dimana?"
"Aku sedang berada di bali"
"Apa kau sudah menemukan atau tau bagaimana keadaan adikmu sekarang?"
"Keluargaku belum bisa menemukannya. Memang kenapa?"
"Namjoon-ah,!! Bagaimana kalian akan menemukan adikmu, jika kalian saja tak mencarinya. Kalian selalu sibuk dengan dunia masing masing, seperti kau yg sedang bersenang senang dengan kekasihmu dipulau bali. Tanpa tau apakah adik perempuanmu sudah ditemukan atau belum dan bagaimana keadaan dia jika sudah ditemukan. Apa kau tak memikirkannya saat ini?"
"Kenapa kau berbicara seperti itu? Kau seperti tau semua hal tentangnya dan peduli dengannya."
"Aku mengatakan hal seperti ini karena aku sudah mengganggap Jina sebagai adikku sendiri. Dan aku sangat sangat peduli dengan Jina, aku juga menyayanginya lebih dari menyayangi diriku sendiri. Aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkannya atau pun melindunginya dari orang orang yg ingin menyakitinya ataupun orang orang yg menelantarkannya"
Tutt...tutt
Cowo itu langsung memutus panggilan, setelah berbicara seperti tadi. Ia pun beranjak dari tempatnya dan mengambil pesanannya yg beberapa detik lalu sudah jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)
RandomPertemuan kembali setelah sekian lama, pertemuan itu mendatangkan tangis haru bagi orang orang yg menunggunya, dan hampir sebagian orang tak percaya jika gadis itu masih bisa berkumpul dengan mereka lagi Seperti yg dimaksud kakak sepupunya.