Chapter 22

1.2K 88 0
                                    

1 minggu kemudian.

Hyori telah kembali ke jakarta.

"Al, gimana tugas yg gw kasih? Udah selesai blum?" tanya Hyori pada Alvian yg sedang sibuk dengan laptopnya.

"Tenang, lu tinggal nempatin aja kok semuanya udh beres" jawab Alvian setelah memberikan sebuh kunci kepada Hyori.

"Ok. Lu kasih tau para bodygard yg dijadwalkan menjaga rumah tn.Syaugi untuk menempati rumah itu dan kalo perlu lu nyewa orang buat bersih bersih sama masak buat mereka" perintah Hyori yg setelah itu keluar dari ruangannya

"Hyor, ada yg pengen ketemu sama lu" ucap Reza yg baru saja datang bersama Rizal.

"Siapa?" tanya Hyori

"Jina sama Rehan!!" jawab Rizal, yg langsung membuat Hyori melajukan kakinya menuju tempat Jina dan Rehan berada.

"Hai!!" sapa Hyori saat telah tak jauh dari kedua remaja yg kini berdiri didepannya bersama anak kecil.

"Hai kak Hyor!!" sapa remaja cewe, yg tak lain adalah Lee Jina.

"Ngapain kesini? Emang gk ada matkul?" tanya Hyori to the poin.

"Cuma jalan² aja sekalian mampir tadi. Kalo masalah kuliah, dosen ny lg cuti, jadi diliburin" jawab Rehan, yg pandangannya fokus dengan Jina yg sedang bercanda gurau bersama anak kecil.

"Daeshim-ah!!" seru Hyori pada anak kecil itu yg langsung berlari ke Hyori.

"Kakak!!" panggil Daeshim yg kini berada dipelukan Hyori.

"Emm...kalian udh makan belum? Makan bareng yuk dikantin, pasti kalian suka" ajak Hyori setelah puas memeluk Daeshim.

Dan ajakan Hyori tadi diangguki oleh kedua remaja tersebut yg kebetulan ini sudah waktunya makan siang, mereka berempat pun berjalan bersama menuju kantin, Hyori dengan senatiasa mengandeng Daeshim seperti ia mengandeng anaknya sendiri, padahal banya para bodygard yg menatapnya terutama bodygard cowok, yg menatap Hyori kagum.

********************

1 minggu kemudian...


Seorang gadis berusia 18thn terlihat keluar dari sebuah rumah yg cukup besar pada pukul 04:30 wib dengan ditemani oleh seorang cowok berseragam jas berjalan disampingnya.

"Kenapa kakak harus membeli rumah didekat sini?" tanya gadis itu pada orang disampingnya.

"Karena beliau ingin memantau sekaligus menjaga nona selama disini" jawab cowok tersebut, yg dianggui oleh gadis itu.

Dan mereka pun sampai tujuan, yaitu rumah yg hampir sama besarnya dengan rumah sebelumnya.

"Sepertinya kita dalam masalah, Ra!!" seru orang disamping gadis itu.

"Bukan kita. Tapi gw bang!!" jawab gadis tersebut.

Didalam rumah dengan batas gerbang yg cukup berat, samar samar ada keributan yg membuat pemilik rumah naik darah.

Plak...

Suara tamparan tepat mendarat pada pipi chubby seorang gadis yg kini berdiri diambang pintu, semua orang yg berada disana menutup mulut kaget melihat kejadiaan tersebut.

"Kamu anggap apa rumah ibu ini? Tiap hari keluar malam terus. Ibu bakal potong gaji kamu setengah selama 2 bulan ini. Dan kamu Fanny anterin dek Nicha"

Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang