Chapter 79

244 30 15
                                    

Lee Jina terlihat berada didekat jendela, entahlah kini apa yang sedang ia pikirkan, sampai sampai membuatnya melamun.

"Hei, apa yang sedang kmu pikirkan?" tanya seorang pria, yang tiba tiba datang dan memeluknya dari belakang.

"Tidak ada" jawab Jina singkat?

"Bersihkan dirimu, setelah itu kita makan bersama" ujar pria itu.

Skip

Jina pun keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur, disana terlihat ada seorang pria dan seorang wanita didapur.

Si pria tak lain adalah pria yang beberapa menit lalu mendatanginya kekamar, dan sekarang dia sedang berduaan dengan seorang wanita didapur dengan canda tawa.

Dengan bodohnya, Jina hanya berdiri danmemandang kedua orang itu yang nampak serasi, tanpa ingin mendekati mereka.

Sampai akhirnya seorang datang menghampiri dua orang tadi dan memberi kode pada pria yang tadi telah berada didapur, dengan cara menyengol bahu pria itu dan mengarahkan dagunya pada Jina berada. Yang langsung membuat pria itu menatap Jin dan tersenyum seolah tak terjadi apa apa.

"Kemarilah, Ji" ujarnya, yang membuat Jina mendatangi mereka bertiga.

Pandangan Jina terlihat tak lepas dari wanita yang sejak tadi mencuri pandangannya.

Wajah yang cantik mes5h tanpa make up,hidung mancung,alis tebal,bibir merah alami. Ia wanita sangat sempurna, apa lagi jika dipasangkapn dengan seorang David Christopher Durant.

Pria yang kini duduk dihadapannya dan tertawa bersama wanita itu sekaligus pria disampingnya itu.

"Ji!! Lee Jina!!" panggil David dengan sedikit meninggikan suaranya.

Yang langsung membuat Jina terdasar dari lamunannya dan menatap David dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"Jika seseorang bertanya, harusnya mendengarkannya. Bukannya melamun seperti tadi" omel David.

"Aku selesai" ujar Jina, yang langsung berdiri dan pergi dari ruang makan tanpa memperdulikan panggilan David.

"Harusnya lu gak ngebentak dia kyk tadi, Vid" omel pria yang duduk disamping David, ia tak lain adalah Randy Daru Petrucci sahabat David.

"Vid, bukankah dia gadis yg kmu ceritakan itu? Tapi kenapa kmu membentaknya seperti tadi?" omel wanita yang tadi duduk disamping Jina.

Kini David mendapat omelan dari ke dua orang itu, karena kesalahannya yang tak sengaja ia buat.

Skip

Sementara Jina saat ini berada dikamar tempatnya tadi, ia nampak duduk dilantai menyandarkan tubuhnya kesisi ranjang dengan air mata yang terus mengalir deras tanpa suara isak tangis.

Cklek

Seseorang terlihat membuka pintu kamar yang ditempati Jina.

Orang yang membuka pintu itu tak lain adalah wanita yang beberapa menit lalu dikagumi oleh Jina. Dia datang dengan membawa makanae untuk Jina, karena dia meninggalkan makan malamnya tanpa menyentuhnya barang sedikitpun.

"Dek!! Ayo makan. Kmu belum memakan makanan kmu loh" ujarnya.

Wanita itu pun duduk disamping Jina, setelah menaruh nampan yang berisi makanan tadi dimeja depan Jina.

"Hei, kenapa kmu menangis?" lanjutnya, yang dijawab gelengan oleh Jina.

"Jangan menangis dong. Mau tak gak, apa yang gak disukai sama David?" tanya wanita itu, yang langsung membuat Jina menatapnya.

Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang