Pukul 03:30.
Mobil Hyori nampak terlihat memasuki lingkungan komplek BigHit. Di dalam mobil terlihat ada seorang cewe yg sedang tertidur pulas, dan terlihat juga Hyori menyalakan hp dan mengetik sesuatu.
Tak lama kemudian seorang pria paruh baya keluar dari rumah tempat mobil Hyori berhenti.
"Kmu dari mana saja bersama Jina, Hyor? Dan ini kenapa Jina luka luka kyk gini?" tanya pria tersebut saat melihat kondisi cewe yg tengah tidur tersebut.
"Ada beberapa seranga yg menyerang, jadi Jina kyk gini om. Kalo begitu aku pamit om!!" jawab Hyori sekalian pamit.
"Makasih udh ngantar Jina dan hati hati dijalan" jawab pria tersebut.
Pria paruh baya yg bernama Lee Dong Wook itu pun membawa Jina masuk dan membawanya ke kamar Jina.
**************
Pukul 07:00.
Seorang gadis terlihat perlahan membuka matanya dan membiasakan dengan cahaya sekitar. Dia adalah Lee Jina, putri bungsu pengusaha kaya Tn.Lee Dong Wook.
Lee Jina nampak berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan mengosok gigi. Bagaimana dengan mata coklat muda itu? Kini telah berubah manjadi coklat tua, yg berarti Ian berganti dengan Jina saat ini.
"Morning papa,mama,kakak ipar,dan abang abangku!!c sapa Jina.
"Morning sayang" sapa mama In Ha, yg kini mengecup kening Jina.
"Kapan kmu pulang dek?" tanya bang Seokjin, abang tertua Jina.
"Entah, aku gk tau. Emang aku kemana semalam?" tanya Jina.
"Ini Jina bukan Ian, bang" bisik abang keenam Jina, yaitu bang Taehyung.
Setelah memperhatikan mata Jina.
"Sudahlah lukapankan pertanyaan abang tadi" ucap bang Seokjin.
Jina nampak menatap abang tertuanya aneh, setelah itu ia berjalan menuju lacu tempat biasa menaruh cemilan berada.
"Dek, ini masih pagi loh!!" tegur papa Dong Wook, saat tahu putri bungsunya membuka laci cemilan.
"Aku mau nyemil aja pah. Tapi siapa yang menghabiskan cemilannya? Bukannya kemarin lusa baru adek isi!!" protes Jina, yg langsung membuat trio TaeMinKook menghentikan aktifitasnya.
"Bang Jimin!! Bang Taehyung!! Jungkook!!" seru Jina, yg namanya disebut langsung mengambil langkah seribu, yaitu lari kekamar masing masing untuk menhindari Jina.
"Nih pake black card papa buat beli cemilan sana" ucap papa Dong Wook menyerahkan black cardny ke Jina.
"Gak usah pah. Aku masih punya kok" jawab Jina.
"Kenapa kmu sekarang tidak pernah meminta uang ke papa lagi? Apa kmu punya uang simpanan?" tanya papa Dong Wook.
"Dulu semenjak papa menikah dengan tante Sunny, aku selalu menyisihkan uang saku ku" jawab Jina.
Setelah itu Jina pun naik keatas dan menuju kamarnya.
30 menit kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)
CasualePertemuan kembali setelah sekian lama, pertemuan itu mendatangkan tangis haru bagi orang orang yg menunggunya, dan hampir sebagian orang tak percaya jika gadis itu masih bisa berkumpul dengan mereka lagi Seperti yg dimaksud kakak sepupunya.