Sebuah mobil lamborgini kebut kebutan dan dua motor nampak berusaha menyusul mobil itu.
"BERHENTIIN MOBILNYA CEPEPTAN!!!"
"GW GK MAU MATI SEKARANG"
"BERHENTIIN MOBILNYA, LEE JINA!!!!"
Ckiiittt....
Yup yg mengendarai mobil lamborgini hitam itu adalah Lee Jina, putri satu satunya keluarga Lee.
"Kalo lu mau mati, mending kgk usah ngajak ngajak gw" omel cowo yg berteriak heboh didalam mobil tadi.
"Lu gpp, Al??" tanya salah satu cowo yg menyusul mereka berdua pake motor tadi.
"Ini adalah gaya hidup gw dan cara hidup gw menikmati dunia tanpa kasih sayang seorang keluarga" jawab Jina yg membuat ketiga cowo itu tertegun.
Bukannya seorang Lee Jina dulu mendapat penuh kasih sayang dari keluarganya? Tapi mengapa ia mengatakan jika ia tak mendapatkan kasih sayang itu?
Dor...
Prank...
Suara tembakan dan pecahan kaca membuyarkan kesunyian itu, yg langsung membuat keempat orang itu menunduk, yg untungnya mereka terhalang dengan mobil lamborgini kesayangan Jina.
"Kita kalah jumplah, mereka terlalu banyak untuk kita berempat" ucap Rizal setelah mengintip kondisi sisilain tempat mereka berlindung, melalui kaca mobil yg kebetulan transparan.
"Ditambah lagi, mereka mempunyai senjata api" lanjut Reza
"Gw gk nyangka mereka bakal melaksanakan perintah secepat ini!!!" ucap Jina
"Apa maksud lu? Apa lu udh tau ini bakal terjadi?" tanya Alvian, yg langsung diangguki oleh Jina yg kini merogoh bawah mobil.
"Dapat!!" serunya, yg membuat ketiga cowo itu mengalihkan pandangannya ke Jina.
Jina menarik kotak dari bawah mobil, yg saat kotak itu dibuka membuat ketiga cowo itu tercengang dengan isi dalam kotak itu
Empat senjata api dan beberapa jam tangan dan pisau berada didalamnya.
"Dari mana lu dapetin ini?" tanya Alvian
"Gk usah banyak tanya, langsung pake aja napa. Apa lu pada pengen kehilangan nyawa?" ucap Jina, yg langsung dilaksanakan oleh ketiga cowo tersebut.
"LEE JINA KAU SUDAH DIKEPUNG, JADI KELUARLAH ATAU KULEDAKAN MOBILMU" teriak orang yg tadi mengeluarkan tembakan, yg untungnya tempat mereka saat ini sangatlah sepi.
"SIAPA KALIAN!! MENGAPA KALIAN TERUS MENGEJARKU? APA SALAHKU PADA KALIAN??" teriak Jina tak kalah kencang
Dorr...
Bruk...
Bukan jawaban yg Jina dapat, melainkan sebuah tembakan dan suara jatuhnya seseorang, tapi saat ia melihat kearah tiga cowo yg bersamanya terlihat sama kagetnya dengan Jina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)
RandomPertemuan kembali setelah sekian lama, pertemuan itu mendatangkan tangis haru bagi orang orang yg menunggunya, dan hampir sebagian orang tak percaya jika gadis itu masih bisa berkumpul dengan mereka lagi Seperti yg dimaksud kakak sepupunya.