Seorang gadis terlihat memasuki sebuah warnet yang cukup sepi, tapi beberapa komputer dibiarkan menyala sebagian.
"Hei, apa kmu yg meminta kaka datang kemari?" tanya gadis yang memasuki warnet tadi, kepada seorang anak kecil berusia sekitar 11-13tahun.
"Maaf kak" jawab anak itu.
Yang membuat gadis yang bernama Lee Jina itu mengerutkan dahinya bingung.
Brak
Tiba tiba sekitar 30 orang pria berbadan berotot datang, ada yan dari antai atas,dari toilet dan kursi warnet.
Orang orang itu terlihat membawa senyata, seperti tongkat kayu mau pun tongkat besi.
Menyadari situasi memburuk, Jina langsung keluar dari warnet sebelum seisi warnet hancur karena perkelahian mereka, bukannya ia tak sanggup menganti rugi, tapi ia hanya tak ingin berurusan dengan omelan Papa dan Mama nya, ditambah lagi ada abang tertuanya yg siap mengomelinya setiap saat.
Tapi jika ia melawan mereka sendirian, itu sangat tak mungkin saat melihat badan mereka yang berotot,berjumplah banyak dan bersenjata. Sedangkan ia hanya seorang diri,bertangan kosong dan seorang wanita lagi, mana mungkin ia menang melawan mereka.
Satu satunya cara adalah menghindar dari mereka, dengan melarikan diri.
"Sialan!! Gw lupa kalo motor gw lg dibengkel!!" grutu Jina disela sela larinya.
Tin....tin
Sepertinya dewa neptuna masih berpihak kepadanya, dengan mengirimkan seseorang dengan mobil yang melaju dengan kecepatan yang sama sepertinya.
"HEI, CEPAT MASUKLAH!!" teriak pemilik mobil, yang membuka kaca mobilnya.
Tak ingin membuang buang waktu, Jina langsung memasuki mobil itu, setelah itu pemilik mobil melajukan mobilnya.
"Apa yg terjadi? Siapa orang orang berbadan kekar tadi?" tanya pemilik mobil, yang mulai memelankan kecepatannya, saat menyadari orang orang tadi tak mengejar mereka.
"Entahlah, aku gak tau siapa mereka" jawab Jina, yang kini sedang mengatur nafasnya.
"Lalu bagaimana kmu bisa sampai sejauh ini, dengan keluar dari warnet tadi dan dikejar orang orang tadi?" tanya pemilik mobil.
"Seorang bocah laki laki tadi menelponku untuk datang ke warnet itu, tapi yang aku dapat malah orang orang tadi muncul disana" jawab Jina.
"Lalu bagaimana dengan bang Reno? Bagaimana bisa ada ditangerang?" lanjut Jina dengan pertanyaan.
Yup, orang yang menolong Jina adalah Kim Reno, pria yang pernah menerornya dulu. Kini ia menjadi seorang abang,teman, pelindung dan penghiburnya saat Jina dalam keadaan sedih.
Jina telah berada ditangerang setelah dari bengkel beberapa waktu lalu.
Dan sepertinya ia tengah dijebak oleh seseorang dengan melibatkan seorang bocah berusia sekitar 11-13tahun untuk memancinya datang kewarnet yang berada didaerah Tangerang."Apa mungkin bang Reno mengikutiku sejak tadi?" tebak Jina, yang dijawab kekehan oleh Reno.
"Siapa yg menyuruhmu? Kak Hyori!! Bang Jin!! Atau om Rain?" lanjut Jina dengan pertanyaan,
"Mereka tidak menyuruhku, dek. Aku merasakan firasat buruk tentangmu, maka dari itu aku mengikutimu sampai sini. Dan ternyata firasatku benar, kmu dalam bahaya seperti tadi" jelas Reno, yang memegang kedua tangan Jina saat ia telah menepikan mobilnya.
"Apa aku memang ditakdirkan dengan takdir buruk seperti ini? Sampai sampai bang Reno dan kak Hyori selalu bisa merasakan hal itu?" tanya Jina kepada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)
DiversosPertemuan kembali setelah sekian lama, pertemuan itu mendatangkan tangis haru bagi orang orang yg menunggunya, dan hampir sebagian orang tak percaya jika gadis itu masih bisa berkumpul dengan mereka lagi Seperti yg dimaksud kakak sepupunya.