"Mana mungkin bisa? Orang yg terlahir tampan akan tetap tampan meski mau dirubah bagaimana pun"
********************
Malam hari...
Tao dan Jina kini telah berada diparkiran mall yg mereka datangi tadi siang, tapi mereka sekarang tak sendiri melainkan dengan ketujuh abang Jina dan kedua sepupu Jina yg lain.
"Kenapa lu malah enak² disini, Na? Sedangkan gw sama yg lain kebingungan nyariin lu" omel kembarannya, yaitu Jungkook.
Yg membuat Jina menundukan kepalanya terus, tanpa berani menatap ketujuh abang dan kedua abang sepupunya itu.
"Maaf" jawab Jina yg tetap menundukan kepalanya.
"Ini bukan salah adek. Tapi ini salah gw, gw yg ngajak adek jalan sampe gk inget waktu" ucap Tao mencegah keributan.
"Harusnya lu ngasih tau kita² klo lu ngajak adek jalan. Kan kita jadi gk nyariin kyk gini" ucap Luhan.
"Udah² mending kita balik aja" sela Seokjin setelah mengetahu jika suasana semakin gk beres.
********************
Jina kini berada dikamar, karena setelah dirinya dan kesepuluh abangnya sampai rumah, dia langsung naik masuk kekamarnya.
Tok..tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Jina, tapi yg empunya hanya diam saja diatas tempat tidur dengan hp digengamannya.
Cklek...
Tak lama kemudian orang yg tadi mengetuk pintu kamarnya membuka pintu tersebut, dan munculah seorang cowok tak terlalu tinggi tapi berkulit putih bersama seorang cowok bermata panda, siapa lagi kalo bukan Yoongi dan Tao.
"Na turun yuk, kita makan!!" ajak cowo berkulit putih itu.
"Bang gendong" ucap Jina manja, dengan merentangkan tangannya.
"Kmu knp jadi manja gini? Ya udh biar Jungkook yg gendong kmu" jawab Yoongi, dan Jungkook pun berjalan kearah Jina yg kebetulan duduk bersandar ranjang.
Sreekkk
"Astaga, Na!!" seru Jungkook setelah membuka selimut yg menutupi kedua kaki kembarannya.
"Kena....astaga, dek!! Kaki lu kenapa?" tanya Yoongi kaget saat melihat kaki adikny dipenuhi darah.
Skip
Kini Jungkook dan Yoongi membawa Jina kebawah, mendudukan Jina disofa dengan kaki berada dimeja.
"Kaki Jina kenapa Yoon?" tanya Seokjin berjalan menghampiri ketiga adiknya.
"Jina gk segaja jatuhin kaca yg ada dikamar mandi, tapi sialnya Jina malah kepeleset dan jatuh dipecahan kaca itu" jawab Jina, yg terus menahan perih karena Seokjin membersihkan kaki Jina dari pecahan kaca.
Para abang yg lain nampaknya merasakan juga perih yg dirasakan Jina.
30 menit kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu & Abang Bangtan 2 (END)
De TodoPertemuan kembali setelah sekian lama, pertemuan itu mendatangkan tangis haru bagi orang orang yg menunggunya, dan hampir sebagian orang tak percaya jika gadis itu masih bisa berkumpul dengan mereka lagi Seperti yg dimaksud kakak sepupunya.