01. Awal dari segalanya

304K 12.4K 540
                                    

Tersedia di Shopee "Deora by Sheilatah"

Follow :

@pekarsah_
@sheilatah 


****

Di sebuah rumah sederhana yang tak terlalu sempit dan tak terlalu luas, dua belah pihak  keluarga yang berbeda sedang dipertemukan untuk membahas apa yang telah mereka sepakati untuk anak-anak mereka.

"Tapi tante, Nisa baru lulus sekolah mana mungkin akan langsung menikah gitu aja sama kak Cakra?"

"Tante mohon sayang, terimalah perjodohan ini. Tante yakin bahwa kamu bisa membuat Cakra berubah, nak! Tante mohon.." digenggamnya tangan Nisa, Siska yang tak lain adalah ibu dari Cakra berusaha untuk menyakinkan Nisa.

"Gak ada penolakan Nisa! ayah akan tetap menikahkan kalian, kamu harus menghargai orang tua Cakra karena telah datang kemari dengan niat baiknya!"sahut Johan, ayah Nisa dengan tegas.

"Tapi Ayah, Nis-----"

"APA KAMU TULI?! AYAH UDAH BILANG GAK ADA PENOLAKAN NISA!" bentak Johan.

Nisa tersentak kaget, ia berusaha menahan air matanya, sangat sakit sekali rasanya ketika mendapat bentakan dari ayahnya, selama ini Nisa merasa jika ayahnya tidak menyayanginya, ayahnya selalu memperlakukannya seperti orang asing setelah kematian ibunya.

"Jangan membentaknya Johan. Kami udah kenal kamu selama 18 tahun, kami tau gimana sifatmu nak, kami yakin kamu mampu untuk membuat Cakra berubah nak Nisa..." ujar Jeffry, ayah Cakra.

Aku gak mau nikah muda, aku gak mau nikah tanpa rasa cinta, kenapa ayah gak ngerti apa yang kurasain?

"Bagaimana nak, apa kamu setuju menikah dengan anak tante?"

Nisa menganggukkan kepalanya, ia pasrah dan meninggalkan ruang tamu itu dengan air mata yang mulai menetes membasahi pipinya.

"Bisakah kamu bersikap sopan Nisa?!" teriak Johan.

Nisa tak memperdulikan teriakan dari sang ayah, ia menutup pintu kamarnya dengan keras hingga membuat terkejut mereka yang berada di ruang tamu.

Brakk!

"Kita akan menyiapkan semuanya Johan, minggu depan kita akan menikahkan mereka."ujar Jeffry.

"Untuk urusan Cakra, kamu gak perlu khawatir. Aku akan mencoba untuk menyakinkannya agar mau menerima perjodohan ini.."sambungnya.

"Aku harap semua akan berjalan lancar sebagai mana mestinya.."

Kedua orang tua Cakra pamit dan segera pergi dari rumah Johan dengan perasaan yang begitu bahagia.

Sedangkan di kamar yang bernuansa pink, Nisa meringkuk memeluk dirinya sendiri, ia menyenderkan kepala di antara kedua lututnya.

"Kenapa? Kenapa ayah tega? Kenapa ayah gak mau paham sama perasaanku?"

"Ibu, Nisa kangen ibu.. kalau aja ibu masih ada di sini maka semua ini gak akan pernah terjadi, hiks!"imbuhnya.

Nisa terus menangis sembari memeluk sebuah figura yang terdapat foto dirinya dan sang ibu, matanya begitu sembab, kepalanya sangat pusing karena terlalu lama menangis. Ia merebahkan dirinya di kasur, tak lama kemudian ia hanyut dalam tidurnya.

_______________________________________________

Beberapa kalimat sudah di hapus ya 🙏


D E O R A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang