Brak!
Cakra berlutut berniat untuk menolong seseorang yang telah ditabraknya, namun seketika matanya membelalak menyadari siapa orang itu.
"CAKRA!"
"E-Eli?"
Eli langsung berhamburan memeluk Cakra begitu erat, bisa dikatakan bahwa keadaan Eli tak baik-baik saja terlihat dari wajahnya yang memucat.
"Kak..."
Nisa tak kuat melihat pemandangan itu, ia berusaha untuk melepaskan Cakra dari pelukan sang mantan dengan menepuk bahu Cakra, Namun Cakra tak memberikan respon pada Nisa.
Nisa mengepalkan tangannya menahan air mata yang akan jatuh begitu saja.
"Kak Cakra..."
"Kak..."
Tak ada respon untuk ketiga kalinya.
Nisa menatap kecewa Cakra, seketika Airmata yang ia tahan turun begitu saja tanpa seizinnya.
"Hah... Peluklah, peluklah dia sepuasmu! Dengarkan aku baik-baik... AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKANMU UNTUK MENEMUIKU LAGI! AKU MEMBENCIMU CAKRA ZERUON!!"
Deg!
Cakra tersadar dari lamunannya, ia menoleh kearah belakang melihat Nisa yang sudah berlari menjauhinya.
"Ni---nisa tunggu"
"Ni------"
"Arghh Cakra, sakit... Perut gue sakit..."Eli merintih kesakitan sembari memegangi perutnya.
"Lo urus sendiri diri lo El, dimana suami lo?! Gue akan hubungi dia.."
Eli menggelengkan kepalanya, ia menolak dengan tegas ucapan Cakra.
"Ja-jangan Cak, gue kabur dari dia.."
"Gakbisa, Nisa pergi gara-gara lo El! Gue udah susah payah untuk memperbaiki rumah tangga gue, dan sekarang...."Cakra menjeda ucapannya, ia mendongakkan kepala dan membuang nafasnya dengan kasar.
"Lo bikin kacau semuanya!"
"Ma-maaf, tolongin gue Cak, perut gue sakit..."
Cakra mendesah frustasi, tanpa basa-basi ia langsung menggendong tubuh Eli dan membawanya keruang perawatan sesuai perintah suster yang tak sengaja menghampiri mereka.
"Pasien hanya kelelahan beruntung janin yang ada didalam kandungan dalam kondisi baik-baik saja. Kalau begitu saja pamit terlebih dahulu."ucap Dokter
Cakra mengangguk ia membiarkan dokter itu keluar dari ruangan Eli.
"Mana suami lo hah?! Kenapa lo bisa kayak gini?"
Eli menggelengkan kepalanya, matanya tampak berkaca-kaca menatap Cakra.
"Gu-gue kabur Cak, gue gak baik-baik aja tinggal bareng dia..hiks!"
"Itu derita lo dan sekarang lo malah bikin gue lebih menderita, pasti Nisa udah salah paham sama gue!!"
"Ma--maaf..."Eli menundukkan kepalanya merasa bersalah dengan Cakra.
"Gue udah hubungin Haris, mungkin sebentar lagi di----"
Clek!
"Lo lagi lo lagi!! Lo tuh emang hobinya bikin orang susah ya El! Bangun lo! Ikut gue sekarang!"
Haris datang langsung menghampiri Eli, ia mencoba menarik paksa tangan Eli yang masih tertancap selang infus tapi Cakra menahannya.
"Lo gak lihat kondisi dia?!
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
RomanceTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...