76. Dinyatakan Normal

89.2K 6.9K 2.6K
                                    

Sekilas tentang Derry.

Setelah perginya Eli hidup Derry  benar-benar berubah ia sangat menyesali segalanya hanya saja ia lebih beruntung karena tak gila seperti Cakra, Derry selalu dihantui oleh bayangan Eli yang berlumuran darah hingga membuat dirinya tak bisa hidup dengan tenang, ia selalu ketakutan.

Ketakutan itu berangsur selama dua tahun lamanya, Derry bisa keluar dari situasi itu karena dia berani melawan ketakutannya dan dibantu oleh Adel. Setelah keadaannya membaik, ia langsung memutuskan untuk menikahi Adel, teman semasa kecilnya karena ketulusannya dalam mengurus Daffa.

Kini Daffa sudah berumur empat tahun sama dengan Nila hanya Daffa lebih tua dua bulan dari Nila, anak yang sampai sekarang tak mengenal siapa ibu kandungnya menurut Derry yang terus bungkam, Derry hanya berfikiran kalau Daffa tau Adel sebagai ibunya kandungnya tapi tidak dengan Daffa.

Daffa tau itu! Daffa mengerti hanya ia akan terus berpura-pura didepan Derry dan Adel sampai mereka berani untuk mengatakannya sendiri.

Flashback on

Siang hari seminggu sebelum Daffa merayakan ulangtahunnya yang ke-4, ia sedang sibuk bermain dengan adik kecilnya di karpet bulu di ruang khusus bermain.

"Ihh Depi jolok eek di celana ya.. bau tauk!"

Deffia Himeika adalah anak berusia satu tahun dari pernikahan kedua Adel dan Derry.

"Bental ya bial abang panggilin mama..."

Defffi, anak itu hanya tertawa, ia melambai-lambaikan tangannya setelah melihat Daffa yang mulai menjauh dari pandangannya.

Daffa berlari berniat untuk menghampiri kedua orangtuanya dikamar namun ia mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam kamar ketika tak sengaja mendengar percakapan kedua orangtuanya.

"Ini salahku del, Eli meninggal karena gue.. gue suami yang buruk! Seandainya gue gak kasar, gue gak mukul dia mungkin Daffa gakakan kehilangan ibunya hiks! Gu-gue gak bisa lihat tatapan Daffa karena melihat itu buat gue jadi inget Eli..."

Adel mengusap Airmata Derry, meskipun ia sedikit sakit hati karena setelah menikah dengannya Derry masih tak bisa melupakan Eli tapi ia tetap berusaha tampak untuk biasa saja.

"Sudah empat tahun berlalu Der, ini gak sepenuhnya salah lo kok, Eli sendiri yang mutusin untuk ninggalin dunia ini..."

"Eli milih pergi dari dunia karena kita, karena gue selingkuhin dia dan kasar sama di----"

Clek!

Daffa masuk membuat kedua orangtuanya diam membisu, mereka saling bertatapan takut jika Daffa mendengar semuanya padahal kenyataannya Daffa sudah mendengar.

"Ma adek eek.."Ucap Daffa dengan raut muka sedatar mungkin.

Bayangkan, anak seusia empat tahun harus mendengarkan apa yang harusnya tak ia dengarkan. Daffa adalah anak yang mudah menangkap sesuatu yang ia dengar termasuk pembicaraan papa dan mama nya, lebih tepatnya ibu tiri Daffa.

Setelah mengatakan tiga kata itu Daffa langsung pergi menatap acuh kedua orangtuanya, ia berlari menuju kamar dan menutup pintu kamarnya dengan rapat.

"Eli adalah ibu Daffa? Dan papa yang bunuh ibu kalena mama? Hiks! Daffa benci meleka yang udah bunuh ibu Eli!"

Flashback off

Tepat setelah berusia empat tahun, Derry merasakan perubahan sikap Daffa. Daffa yang dulunya suka berceloteh kini lebih irit bicara, ia lebih senang mengurung dirinya dikamar dari pada bermain dengan Deffi atau berkumpul dengan keluarganya.

D E O R A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang