Cakra segera berlari menuju unit apartemen milik Eli, ia memencet password kunci pintu apartemen berkali-kali namun sayangnya gagal karena seperti nya sudah diganti oleh Eli.
Sialan! Kenapa perasaan gue gak enak gini ya?!
Ting..tong..ting.. tong..
Tok...tok...tok...
"Eli! Ini gue Cakra! Buka!"
Cakra terus menggedor-gedor pintu apartemen Eli, ia terus berteriak dari luar sana.
Sedangkan mereka yang berada di dalam apartemen sedang memadu kasih, Derry tak henti-hentinya menghujam miliknya pada Eli. Ia menghiraukan perintah Eli untuk berhenti sejenak.
"Sshh.. Derry ber-hen-ti, gue mohon.."
Dret...dret..dret!
Ponsel Eli terus berdering, ia mengulurkan tangannya untuk menggapai ponselnya. Ia melihat nama Cakra tertera disana.
"Derry berhenti! Cakra datang, gue mohon berhenti!"
Mau tidak mau akhirnya Derry menghentikan aksinya, ia mengacak-acak rambutnya dengan kasar karena ia belum tuntas dalam memuaskan hasrat nya.
Eli segera memakai bajunya, merapikan penampilan nya agar Cakra tidak curiga dengan nya.
"Derry, ayo lo harus sembunyi."
Derry menghempaskan tangan Eli yang sedang berusaha menariknya. "Kenapa gue harus sembunyi?! Bukankah lebih bagus jika Cakra mengetahui hubungan kita hem?"
Cup!
Derry terus memainkan lidahnya di leher jenjang milik Eli, Eli berusaha mati-matian untuk memberontak karena Cakra terus saja menggedor-gedor pintu apartemennya.
"Gue mohon, Cakra ada diluar, hiks.."
Derry mencekram kedua lengan Eli hingga ia meringis kesakitan.
"Ck! Sialan! Lo harus segera akhiri hubungan lo sama Cakra! Lo paham kan maksud gue?!"
Eli menganggukkan kepalanya, ia sudah berada di ambang ketakutannya sekarang, setelah Derry bersembunyi ia mengumpulkan sisa-sisa keberanian untuk membukakan pintu.
Clek!
"KENAPA LAMA SEKALI!! APA YANG LO LAKUIN DI DALAM SANA, ELI!?"bentak Cakra.
Eli langsung berhamburan kepelukan Cakra, ia memeluk Cakra begitu erat, sangat erat seperti seorang anak yang tak ingin ditinggalkan oleh ibunya. "Ca-Cakra, hiks.. hiks..."
Emosi yang dirasakan Cakra sedari tadi luntur begitu saja setelah mengetahui Eli yang meneteskan air mata dalam pelukannya.
"Sa-yang hey.. lo kenapa? Kenapa nangis?"
Cakra berusaha mengurai pelukannya, tapi Eli terus mempererat pelukan itu. Semakin Eli menangis semakin membuat Cakra kebingungan pasalnya selama berpacaran Eli tak pernah menangis seperti ini.
"A-ayo masuk.."
Eli mengajak Cakra untuk masuk kedalam apartemen nya, sesekali ia melirik kearah kamar mandi dimana Derry bersembunyi.
Eli kembali memeluk Cakra setelah mereka mendudukkan dirinya di sofa.
"Lo kenapa? Kenapa buka pintunya lama? Terus kenapa password nya lo ganti hem? Ada masalah?"
Eli menggelengkan kepalanya, badannya bergetar ia merasa sudah tidak ada lagi tenaga untuk berbicara, ia lagi-lagi membawa Cakra kedalam pelukannya. Ia begitu merasa aman ketika Cakra berada di dekatnya.
Dari dalam sana, Derry membuka sedikit pintu kamar mandi untuk mengintip apa yang dilakukan Eli dan Cakra.
Puas-puasin sekarang lo meluk dia, setelah ini lo akan ada di bawah kuasa gue, Eli!
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
RomanceTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...