"Selamat datang sayang..." Siska membawa Nisa ke dalam pelukannya.
"Oh ya, mama udah siapin kamar kalian di----"
"Gak! Kami akan tinggal di rumahku sendiri, gak di sini!"tolak Cakra dengan tegas.
Ia tak ingin tinggal satu atap dengan orang tuanya setelah menikah, sudah menjadi perjanjian antara mereka untuk tidak mencampuri urusan Cakra lagi.
"Tapi nak---"
"Bukankah kalian udah setuju untuk gak lagi mencampuri urusan ku? Aku udah berbaik hati untuk menuruti kalian dengan menikahi wanita gak berguna ini!"
Nisa menunduk menyembunyikan buliran air mata yang akan jatuh di pipinya.
Sakit sekali rasanya ketika menikah dengan lelaki yang selalu menolak kehadiranku..
"Papa gak suka kamu berbicara seperti itu mengenai Nisa, dia itu istrimu Cakra."
"Haha, istri? Cih, sampai kapanpun dia bukan istri ku!"
Cakra segera pergi menuju kamarnya, mengambil semua barang yang ia perlukan untuk tinggal di rumahnya sendiri.
Melihat tingkah anaknya membuat Jeffry mendesah frustasi. "Hah, maafin Cakra nak, papa yakin dia akan berubah nanti."
Nisa menganggukkan kepalanya, ia mengulas senyum tipis menanggapi ayah mertuanya.
"Mama mohon jangan pernah tinggalin Cakra, hanya kamu yang pantas mendampingi nya nak.."digenggamnya tangan Nisa, sorot matanya mengisyaratkan sebuah permohonan yang amat besar untuk Nisa.
"Aku ak----" ucapan Nisa terpotong tatkala Cakra langsung menarik tangannya untuk segera pergi dari rumah itu dengan membawa koper miliknya.
"Aw, sa-kit kak, lepas!"
"Masuk!" Cakra mendorong Nisa begitu saja untuk masuk ke dalam mobilnya.
Mobil melaju dengan kecepatan tinggi bak pembalap yang handal membuat Nisa sangat ketakutan. Ia meremas seatbeltnya dengan kuat sembari memejamkan matanya.
Tiga puluh menit kemudian mereka telah sampai di rumah mewah milik Cakra. Lalu bagaimana bisa Cakra memiliki rumah mewah sendiri padahal ia masih berstatus sebagai mahasiswa?
Tentu saja ia mendapatkan uang dari hasil keringatnya sendiri, hidup penuh aturan dari orang tua membuat Cakra muak, hingga ia memutuskan untuk mencari uang sendiri dengan melakukan balap liar dan menjadi kurir narkoba.
Tak ada orang yang tau mengenai apa yang dilakukan oleh Cakra, setelah mendapatkan sebuah rumah, ia memutuskan untuk berhenti menjadi kurir narkoba, namun menjadi joki balap liar tetap ia lakukan karena itu merupakan salah satu hobinya.
"Cepat turun!"
Nisa segera turun dari mobil itu dan mengambil kopernya dari dalam bagasi, ia mengikuti langkah kaki Cakra dari balik punggungnya.
Seketika langkah Cakra terhenti karena ia mengingat sesuatu tertinggal di dalam bagasi.
"Mana koper gue?!"
Nisa menunjuk bagasi mobil Cakra dengan jari telunjuknya. "Di--di sana kak..."
Plak!
"Bodoh! Dasar bodoh! Siapa yang suruh lo untuk ninggalin koper gue, hah?!"
Nisa mendapatkan satu tamparan yang cukup keras di pipinya hanya karena ia tak membawakan koper Cakra.
"Ma--af, ta-pi kakak gak nyuruh Nisa tadi..."
"CEPAT AMBIL SEKARANG!" bentak Cakra.
Nisa mengangguk, ia berlari menuju bagasi untuk mengambil koper Cakra, ia sangat kewalahan karena koper Cakra sangat berat.
"KENAPA LAMA SEKALI, NISA?!"
"I-iya kak!"
Nisa terus menarik koper Cakra dan meninggalkan kopernya begitu saja di teras rumah.
"Bawa koper gue ke kamar utama di lantai dua."titah Cakra.
Cakra mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga, ia menyenderkan kepalanya di sana sambil memijit pelan pelipisnya.
Brak!
Koper Cakra terjatuh dari tangga karena tangan Nisa tiba-tiba saja terlepas dari ganggang koper itu hingga membuat Cakra menggelutukkan giginya menatap tajam Nisa.
"APA LO GAK BISA BAWA KOPER GUE DENGAN BENAR, HAH?!"
Nisa memejamkan matanya tatkala mendengar bentakan Cakra untuk kesekian kalinya.
"Ma--af kak, Nisa gak sengaja...hiks!"buliran air matanya menetes seketika.
Cakra menghampiri Nisa lalu ia mencekram pipi Nisa dengan kuat. "Gak ada yang bisa lo kerjain selain nangis?!"
"Sa--kit kak, hiks!"
"Dasar lo gak berguna!!" Cakra mendorong tubuh Nisa hingga ia terjatuh dari tangga.
Apa aku pantas menerima semua ini? Aku di benci sama ayah lalu suamiku dengan tega dia juga menyiksaku... Apa penderitaan ku masih terus berlanjut?
****
Sebagian kalimat sudah di hapus/di ubah 🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/261847846-288-k497468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
RomanceTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...