"Cakra, kamu udah sadar nak?"
Siska begitu senang melihat Cakra yang mulai membuka kelopak matanya perlahan, ia dengan setia menggenggam tangan Cakra dan mengecupnya berkali-kali.
"Ha--haus..."
"Ini sayang.."
Cakra meneguk air didalam gelas pemberian Siska sampai habis dan memberikan gelas kosong itu kembali pada Siska.
"Nisa mana ma?"
"Ma---maksud kamu?"
Cakra mendesah, ia menolehkan kepalanya kearah Siska.
"Istri Cakra mana ma? Biasanya kalau sakit gini Nisa yang akan mengurus Cakra..."
Deg!
Siska terdiam, ia heran dengan Cakra yang masih mempertanyakan keberadaan Nisa, baru saja mereka resmi bercerai apa Cakra lupa akan hal itu?
"Cakra sayang... Ada mama disini nak, kenapa harus cari Nisa? Dengerin mama, mulai sekarang mama yang akan mengurus kamu."
Cakra mengernyitkan keningnya, mencoba mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh Siska.
"Maksud mama apa? Haha, apa mama lupa kalau Cakra udah nikah? Ma, Cakra punya Nisa kok.. dia sendiri yang akan mengurus Cakra...."
"Apa kamu sendiri juga lupa kalau kalian udah resmi ber---cerai? Ka---kamu dan Nisa udah bukan suami-istri lagi nak!"
Deg!
Nafasnya tercekat, Cakra menggeleng lemah tak percaya yang dikatakan Siska, ia mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk pipinya.
"Ja--jadi itu bukan mimpi ma? Cakra benar-benar udah bercerai sama Nisa?? Gak mungkin ma, hiks! Mama salah... Gak mungkin Nisa ceraiin Cakra..hiks.."
"Tenang sayang tenang..."
"GAK MUNGKIN! ARRGGGHHH!"
Cakra berteriak histeris menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya, ia masih tak bisa menerima jika ini benar-benar terjadi, Cakra takkan sanggup jika harus kehilangan cintanya.
Srek!
Ia melepas kasar infus yang menancap ditangannya dan membiarkan darah itu mengalir.
"Cakra! Apa yang kamu---"
"Awas! Cakra akan temui Nisa!"
Cakra berusaha bangkit dari kasur, ia memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut setelah menginjakkan kakinya di lantai.
"Gak sayang, jangan! Kamu belum sepenuhnya pulih..."
Siska mencoba menahan tangan Cakra tapi Cakra berhasil menghempaskan tangannya, ia mulai berjalan menuju pintu.
Clek!
Cakra terdiam saat melihat Jeffry yang sudah berdiri bersama Haris didepan pintu ruang rawat nya.
"Mau kemana?!"
"Cak, jangan mulai deh.. lo juga harus perhatiin kesehatan lo..."
"DIEM LO! Semua juga gara-gara lo! Kalau lo gak bawa wanita sialan itu dipersidangan gue, semua ini mungkin gakakan terjadi!!!"
Cakra marah, ia sangat marah dengan Haris sebab kedatangannya dengan membawa Eli malah membuatnya semakin kehilangan Nisa.
"Kembali ketempat mu sekarang!"titah Jefrry
Cakra menggeleng. "Ini semua juga salah papa! Jangan atur-atur Cakra lagi. MINGGIR!"
Jeffry dengan kuatnya menahan badan Cakra agar tak keluar dari ruangannya, ia terus menghalangi niat Cakra untuk menemui Nisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/261847846-288-k497468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
RomanceTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...