27. Menemui Derry

70.1K 5.7K 186
                                        

"Apa maksud Haris tadi? Karena Derry? Sial! Apalagi yang lelaki itu inginkan!"

Eli terus bergumam pada dirinya sendiri, ia memutuskan untuk pergi menemui Derry di rumah nya dengan menaiki Taxi yang sudah ia pesan tadi.

Dua puluh menit kemudian Taxi itu telah mengantarkan Eli sampai  ke depan rumah Derry, ia memberikan selembar uang bewarna merah kepada supir sebelum keluar dari Taxi itu.

Ting.. tong..ting..tong..

Eli memencet bel rumah Derry berkali-kali supaya sang pemilik rumah segera menampakkan wajahnya.

Ting..tong.. Ting..tong...

Sialan kemana Derry!

Tok.. tok...

"Derry! Keluar lo! Gue tau lo ada didalam, keluar berengs*k!!"teriak Eli

Clek!

Derry membukakan pintu untuk Eli, ia mengulas senyumannya menatap wajah wanita yang ia cintai selama ini, hampir saja ia berhasil memeluknya tiba-tiba Eli menghempas tangannya dengan kasar.

"Gue gak suka basa-basi ya! Lo sengaja bikin Cakra celaka bukan?! Ngaku lo!"

"Hahaha, kalau iya terus kenapa?! Cakra pantas mendapatkan itu!"

Eli mengetatkan rahang nya, ia benar-benar sudah muak dengan mantan kekasihnya ini.

Plak!

Eli melayangkan tamparan pada Derry hingga menciptakan warna kemerahan di pipinya.

"Mau lo apa?! Gue udah kasih semuanya buat lo ya! Dan sekarang? Lo emang berengs*k Derry!!"

"Lo nampar gue?"tanya Derry

Derry mengulas senyum smirknya sembari memegang pipinya yang terasa nyeri, ia kemudian beralih mencekram kedua lengan Eli dengan keras hingga Eli meringis kesakitan.

"LO NAMPAR GUE DEMI CAKRA HAH!!?"bentak Derry.

Cuih!

Diludahinya wajah Derry, Eli memukul-mukul dada Derry supaya dia melepaskan cengkraman di lengannya.

"Gue muak sama lo! Lo itu gak sebanding sama Cakra, Cakra lebih segalanya, Cakra lebih kaya dari lo, lebih populer dari lo maka dari itu gue lebih milih Cakra dan ninggalin lo, puas lo?!!"

Derry mengetatkan rahangnya, ia sangat tak suka jika dibandingkan dengan Cakra, hanya karena Cakra lebih dari segalanya Eli dengan tega memutuskan Derry yang sudah bersamanya semenjak mereka di bangku SMA.

"Gue gak suka ya kalau lo bandingin gue sama anak sialan itu!"

"Lo yang sialan! Bukan Cakra!"bantah Eli

"ELI!!!"bentak Derry lagi.

"APA?! Gue udah ngasih lo semuanya, gue udah turutin semua kemauan lo termasuk untuk nyentuh gue! Apa itu kurang?!! Gue minta lo jauhin Cakra, jauhin gue, kenapa lo ingkari janji lo itu?!"

Derry tertawa terbahak-bahak, ia menarik rambut Eli hingga Eli mendongak kearahnya. Demi apapun Derry tak pernah sekasar ini dengan Eli, ia selalu memperlakukan Eli dengan lembut, dengan penuh kasih sayang.

"Hahaha....Gue gak akan puas akan semua yang lo kasih ke gue, gue akan selalu ganggu lo sampai lo benar-benar jadi milik gue!"

Eli menggelengkan kepalanya, menatap tak percaya lelaki didepannya ini.

Dasar gak waras!

Derry mengusap bibir Eli dengan jemarinya, tangannya terulur untuk menyentuh bahunya.

"Bagaimana kalau Cakra tau kekasihnya tidur sama mantan kekasihnya? Bukankah itu ide yang bagus kalau Cakra mengetahui nya??"bisik Derry.

Hampir saja Eli kembali menampar nya untuk kedua kali, Derry dengan cepat menangkap tangan Eli ia mencekram nya dengan kuat.

"Lo harus jadi milik gue!"

Derry menarik tangan Eli dengan paksa menghiraukan Eli yang berusaha untuk berontak, ia terus menariknya hingga menuju kamarnya setelah itu dihempaskanya tubuh Eli hingga ia terjatuh di kasur.

Derry mengunci pergerakan Eli agar ia tak bisa melarikan diri dari kungkungannya.

"Jangan harap lo bisa lolos dari gue!"bisik Derry

"Berengs---hmmmppff"

Derry melahap bibir Eli dengan kasar, ia tak akan memberikan jeda Eli untuk berbicara. Dan yaa setelahnya terjadinya hubungan itu lagi hehe....



D E O R A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang