Nisa segera berlari ketika Cakra memanggilnya berkali-kali. Ia mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk masuk ke kamar Cakra.
"NI---"
"Iya kak? Ada yang perlu aku bantu?"
Cakra melirik Nisa dengan tajam sekilas."Kemana aja sih Lo! Bantu gue tolol!"
Sabar Nisa..sabar...
"Katanya kakak bisa sendiri?"
"Gue berubah pikiran! Kaki gue sakit!"
Nisa menganggukkan kepalanya, ia diam-diam menahan senyumnya tanpa sepengetahuan Cakra.
"Ngapain masih disitu? Bantu gue ke kamar mandi!"
Sialan ini kaki permalukan gue aja! Pasti Nisa diam-diam ngetawain gue, sialan!
Nisa menghampiri Cakra, ia membantu menuntun Cakra sampai ke kamar mandi kemudian ia menutup pintunya dan menunggunya diluar.
Nisa sudah menunggu selama sepuluh menit, tapi Cakra tak kunjung memanggil nya hingga membuat Nisa sedikit khawatir.
Tok.. tok..
"Kak? Belum selesai?"
Nisa mengetuk pintu kamar mandi itu, ia ingin memastikan jika Cakra baik-baik saja didalam sana.
Tok..tok..
"Kak?"
Clek!
"Berisik banget sih lo! Bikin berak gue gak tenang tau gak!!?"ketus Cakra
"Pppffffttt...... Ekhem! Ayo aku bantu ke kasur.."Hampir saja Nisa menyemburkan tawanya, hanya saja ia melihat tatapan tajam membunuh Cakra hingga membuat ia mengurungkan tawanya.
Nisa segera mengambil baskom dan mengisinya dengan air hangat kemudian ia mengambil handuk baru, ia akan membersihkan tubuh Cakra dengan membasuhnya menggunakan handuk atau nama lainnya menurut orang Jawa adalah sibinan.
Cakra mengernyitkan keningnya melihat Nisa yang membawa baskom dan meletakkannya di nakas samping kasur Cakra.
"Eh mau apa lo!?"
Cakra mengetatkan pegangannya pada kancing bajunya ketika tiba-tiba saja Nisa membuka kancing bajunya.
"Aku mau bersihin badan kakak, soalnya kakak belum mandi seharian..."
Cakra berdehem, ia membiarkan Nisa melakukan tugasnya.
Sialan mikir apa gue barusan?
Nisa dengan telaten membersihkan badan Cakra, ia mengelapnya dengan kain yang telah ia basahi dengan air hangat, setelah selesai ia memakaikan pakaian untuk Cakra.
"Sudah selesai."
Nisa membersihkan peralatan yang ia gunakan tadi, ia langsung pamit pergi dari kamar Cakra. Tanpa di sadari setelah keluar nya Nisa dari kamar nya, diam-diam Cakra mengulas senyum tipisnya.
****
Sedangkan disisi lain, di kampus Eli terus saja menggerutu mencari kesana kemari Cakra yang tak diketahui keberadaannya, ponselnya pun tak aktif dan itu membuatnya sangat frustasi.
Eli melangkahkan kakinya untuk menemui Haris, ia mendapatkan informasi dari temannya jika Haris berada di kantin.
"Eh lo lihat Cakra gak?!" Eli langsung bertanya pada Haris tanpa basa-basi hingga membuat Haris memutar bola matanya dengan malas.
"Lah lo pacarnya, ngapain tanya gue?"ketus Haris.
"Ponsel Cakra gak aktif, hampir dua hari ini dia gak kelihatan. Lo tau gak dimana dia!?"
"Dia kecelakaan dan itu gara-gara mantan lo, Derry!"
Eli membulatkan matanya dengan sempurna, ia beralih duduk disamping Haris. "A--apa!? Kecelakaan!? Apa hubungannya sama Derry?!"
Haris bangkit, ia malas jika harus berhadapan dengan Eli. "Ya lo tanya aja sama Derry! Saran gue ya, lo jauhin Cakra deh kerena lo itu sumber masalah buat Cakra!!"
Haris pergi meninggalkan Eli begitu saja, menghiraukan teriakan Eli yang memanggilnya.
Gue harus temui Derry!
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
RomansaTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...