Selama tiga hari ini Cakra selalu mengurung dirinya didalam kamar, berteriak, menangis, tertawa sudah menjadi hal biasa yang selalu terdengar bagi Siska dan Jeffry.
Tapi mau bagaimana lagi? Tidak ada yang ingin Cakra dengar selain suara Nisa, makan pun juga tak pernah tersentuh olehnya.
Nisa..Nisa.. dan Nisa, hanya wanita itulah yang ingin Cakra temui.
Siska selalu mengantar jika Cakra ingin mengunjungi rumah Nisa tanpa sepengetahuan Jeffry, ia sangat tahu kalau anaknya memiliki harapan untuk melihat Nisa lagi dirumahnya meskipun pada kenyataannya Nisa telah pergi meninggalkan kota itu.
Seperti pagi ini, Siska kembali mencoba untuk membawakan sarapan untuk anaknya, kali ini ia akan memaksa Cakra untuk membuka mulutnya.
Clek!
"Cakra?"
Siska masuk kedalam kamar itu , ia melihat Cakra yang masih berbaring di atas kasurnya yang sangat berantakan dan sepiring makanan yang tak tersentuh.
Huft... Kalau gini caranya bagaimana dengan kesehatan kamu Cakra.. jangan buat mama sedih nak!
Diletakkannya nampan yang berisi sepiring Nasi dan segelas air di atas nakas, Siska mencoba membangunkan Cakra dengan menepuk lengannya.
"Cakra bangun, ayo makan dulu nak.."
"Ck! Nisa, gue masih ngantuk... Jangan ganggu gue dulu ya.."ucapnya dengan mata yang masih terpejam.
Mendengarnya membuat Siska tersenyum getir, matanya memancarkan kesedihan yang terdalam melihat kondisi anaknya yang semakin memprihatinkan setelah perceraian yang berakhir dengan perginya Nisa dan meninggalkan Cakra.
"Cakra ini mama, bangun yaa... Kamu makan dulu"
Cakra geram karena merasa terusik, ia langsung mendudukan dirinya diatas kasur dan membuka perlahan kelopak matanya.
"Nisa!"
Siska menggeleng, jemarinya mengusap pipi lembut Cakra. "Ini mama nak, bukan Nisa...oh ini mama buatin sup ayam favorit kamu nak, makan ya..."
Pyar!
"Ahhh.. Cakra!"
Siska mengambil piring nya berniat untuk menyuapi Cakra tapi dengan segera Cakra menghempaskanya hingga membuat piring itu jatuh ke lantai dan pecah berserakan bersama isinya.
"Ca--cakra! Kenapa nak?"
"Pergi!!! Jangan ganggu Cakra! PERGI!!!"usirnya.
"Ka-kamu harus makan nak, kamu gak boleh kayak gi---"
"PERGIIII!!!!! Nisa... Nisa!! Orang ini ganggu tidur gue Nis...Nisa, Nis--"teriak Cakra.
"Hiks..ini mama nak, ini mama..."
Siska menitikan Airmatanya, tangannya ditepis kasar oleh Cakra ketika hendak menyentuhnya.
"Jangan sentuh! Nisa akan marah jika wanita lain menyentuh suami nya!"
Cakra menggelengkan kepalanya, ia sedikit memundurkan badannya agar Siska tak bisa menyentuhnya.
"Tapi ini mama.. ada apa denganmu Cakra... Kenapa kamu sering marah-marah sendiri.. jangan buat mama takut, hiks!"
"Pergi!"usir Cakra.
"Ini ma-----"
"PERGI!!!!"
Cakra tiba-tiba saja mengamuk, ia melemparkan semua bantal kearah Siska.
"Hentikan! Ada apa ini?!"
Jefrry datang menangkap bantal yang mengenai tubuhnya, ia juga melirik sang istri yang terus saja menangis memperhatikan Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
RomanceTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...