"Woy bro! Kemana aja lo seminggu ini?" tanya Haris, teman Cakra.
Kini mereka sedang berada di sebuah kantin, di tempat duduk favorite mereka bahkan tak ada orang satupun yang berani untuk menempati tempat duduk Cakra.
"Gue sibuk!"
"Sok sibuk banget sih lo heran gue!"
Cakra melempar tissue kearah Haris saat dirinya terlalu kepo dengan urusan Cakra.
"Lo tau gak sih Cak? Eli gangguin gue mulu, nanyain lo yang gak jelas keberadaannya. Pusing gue ngadepin tuh anak!" Haris memijat pelipisnya, sudah seminggu ini Eli selalu saja mengganggunya, bahkan tak pernah membiarkan Haris hidup dengan tenang.
"Sayang!" teriak seorang wanita yang kini mulai menghampiri mereka.
Wanita itu adalah Eli, Samira Eliana. Kekasih Cakra yang sudah menjalin hubungan selama satu tahun ini.
"Lah tuh parasit udah nongol aja!"
"Ck! Jaga ucapan lo!" Cakra menendang tulang kering Haris hingga Haris mengaduh kesakitan.
Cup!
Eli datang langsung mengecup pipi Cakra begitu saja, sudah menjadi kebiasaan mereka yang selalu bermesraan di tempat umum bahkan di kampus sekaligus.
"Sayang, lo kemana aja sih? Kenapa ponselnya gak aktif? Lo gak apa kan??" Eli mengecek setiap inch wajah Cakra.
"Iyuhh, Najis!"ejek Haris
"Apasih lo?! Iri ya lihat kemesraan gue sama Cakra?! Dih, dasar jomblo karatan!!"
"Siapa yang iri? Yang ada gue enek lihat lo kek gitu, jijik gue!"
"Lo! Bilang aja ka---"ucap Eli terpotong tatkala ketika Cakra langsung membawanya ke dalam pelukannya.
"Cih! Mau pergi gue! Kalian tuh ya emang gak punya malu! Ini kampus bos!!"
Haris meninggalkan Eli dan Cakra begitu saja, ia sudah seringkali menegur mereka karena tak pernah tau tempat.
Dilepaskannya pelukan itu setelah Haris pergi dari hadapan mereka.
"Kenapa sayang? Kangen ya, hem?"
"Ya jelas kangen lah, lo kemana aja seminggu ini? Kenapa juga gak aktif ponselnya?"
"Gue sibuk sayang, gue harus ikut papa keluar kota ngurus perusahaannya."
Sorry El gue harus bohong karena gue gak mau semua orang tau pernikahan gue termasuk lo.
Eli memincingkan matanya, mencoba mencari celah kebohongan Cakra, tapi sialnya dia tak mampu melihat itu.
"Lo gak bohong kan?"
"Lo gak percaya sama gue? Kita uda pacaran selama setahun dan lo masih gak percaya sama gue?"
"Ha-ha- ha, gue percaya dong sama lo. Ayo kita pergi! Lo gak kangen sama sentuhan gue, hem?" goda Eli
"Siapa bilang? Gue kangen! Kangen sama sentuhan lo!"bisik Cakra.
Mereka langsung pergi meninggalkan area kampus untuk menuju Apartement milik Eli.
Tak heran, mereka memang sering melakukan apa yang seharusnya tak boleh di lakukan bahkan saat sebelum resmi menjalin hubungan sebagai kekasih. Hubungan mereka berawal dari sama-sama mencari keuntungan hingga akhirnya Cakra terjebak dengan permainannya sendiri, ia mulai luluh dan akhirnya mereka resmi menjalin hubungan.
Tetapi tetap saja Cakra akan selalu menggunakan pengaman karena ia tak mau mengambil resiko di usia mudanya.
****
Sebagian kalimat sudah di hapus/ di ubah 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
D E O R A
Любовные романыTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!! Deora, berasal dari bahasa Irlandia yang berati Air Mata. Sebuah perjodohan yang menguras begitu banyak Air Mata bagi Khanisa Aquilla. Apakah pernikahan karena perjodohan ini akan berhasil?? - Khanisa Aquilla (Nisa...