Kabar Gembira

2.8K 188 4
                                    

Setelah mendengar saran dari Kurenai untuk memeriksakan kondisi tubuhnya, Hinata akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Hinata sudah memberi tahu sang ayah dan juga sang adik mengenai kondisinya dan mereka juga sangat antusias.

"semoga hasilnya positif yak kak" ucap Hanabi yang sedang menemani Boruto bermain.

"jangan terlalu berharap karena aku sama sekali tidak merasakan hal janggal lainnya" jawab Hinata.

"apa salahnya sih berharap, kan kalau memang benar Boruto punya adik, kan akan menjadi ramai, iya kan ayah?"

"ya... kita berdoa saja" ucap Hiashi.

"ya sudah, aku berangkat dulu, aku titip Boruto ya"

"iya"

Setelah itu Hinata berangkat ke rumah sakit.

Setelah tiba, Hinata langsung mengatakan keluhannya pada dokter dan setelah itu dia langsung diperiksa.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu lama, hasil pemeriksaannya langsung keluar setelah Hinata selesai di periksa.

"jadi bagaimana dokter?" tanya Hinata.

Hinata sangat gugup menunggu hasil pemeriksaannya keluar, dia yang sedang duduk menunggu pun harap-harap cemas.

"nona Uzumaki Hinata" ucap dokter sambil tersenyum duduk di hadapan Hinata "selamat ya.. hasilnya positif" lanjut sang dokter.

"positif? Saya hamil? benarkah?" Hinata sedikit terkejut.

"iya dan sebenarnya usia kandungan anda sudah lebih dari dua minggu"

"hah? Tapi saya tidak merasakan gejala apapun, tidak seperti kehamilan saya sebelumnya"

"ini biasa terjadi, kemungkinan besar sang ayah yang mengalaminya"

"apa itu sering terjadi?"

"itu sering terjadi, dan dalam kasus seperti itu biasanya anaknya perempuan"

"begitu ya" Hinata tersenyum gembira.

"kalau begitu saya berikan vitamin dan juga susu ibu hamil ya untuk anda"

"iya terimakasih dokter"

"sama-sama dan sekali lagi selamat ya"

"iya terimakasih"

Setelah itu Hinata bergegas untuk pulang dan dia sudah tak sabar untuk mengabari ayah dan orang rumah tentang kabar bahagia tersebut.

"tadaima" ucap Hinata memasuki rumah.

"kakak!" teriak Hanabi "bagaimana?" tanyanya.

"bagaimana hasilnya?" Hiashi tak kalah antusias.

Hinata langsung memberikan sebuah kertas dan mengambil alih Boruto dari gendongan Hanabi.

Setelah membaca kertas yang diberikan Hinata, Hanabi dan juga Hiashi langsung terkejut.

"kakak, ja-jadi kau benar-benar hamil lagi, huwwah.... Aku sangat senang" ucap Hanbai sambil memeluk Hinata.

"iya aku juga sangat terkejut"

"usia kandungan mu sudah lebih dari dua minggu, itu berarti sebelum Naruto berangkat kau sudah.." ucap Hiashi.

"iya ayah, aku tidak merasakan gejala apapun selama ini, karena itulah aku terlambat memeriksakannya"

"jadi? Apa kau akan memberi kabar pada kakak Naruto?" tanya Hanabi.

"hmm.. sepertinya tidak, aku akan menunggu sampai dia pulang ini akan menjadi kejutan istimewanya" jawab Hinata.

"begitu ya, aaah... aku sangat senang" Hanabi memeluk Hinata lagi "hei Boruto dengar! Boruto akan punya adik loh.. yeay.. jadi Boruto ada teman main" Hanabi berbicara pada Boruto yang dalam gendongan Hinata.

Hinata hanya tersenyum melihat semuanya ikut gembira.

"ohiya aku lupa, ayah aku mau mengabari Kurenai sensei dulu, aku pergi dulu ya"

"iya tapi jangan sampai kau kelelahan ya" pesan Hiashi.

"aku ikut!" teriak Hanabi.

"ya sudah ayo, gendong Boruto yaa"

"siap bos"

Hinata dan Hanabi langsung menuju kediaman Kurenai.

"Konohamaru senpai? Kau ada disini?" ucap Hanabi saat melihat Konohamaru.

"eh Hanabi, iya aku diminta bibi Kurenai menjaga Mirai"

"Konohamaru-kun, bibi mu mana?" tanya Hinata.

"ada di dalam, mau aku panggilkan?"

"iya tolong ya"

Konohamaru langsung memanggil Kurena menemui Hinata.

"Hinata, Hanabi, Boruto" ucap Kurenai saat melihat ketiga orang tadi "jadi bagaimana Hinata? hasilnya positif kan?" tanya Kurenai.

"Kurena sensei.. iya hasilnya sesuai perkiraan mu kemarin"

"benar kan kata ku, selamat ya..." ucap Kurenai memberi selamat.

"e-eh? Ada apa ini? kakak Hinata kenapa-kore?"

"Konohamaru senpai, Boruto akan segera punya adik" Hanabi menjawab.

"HAH? BENARKAH? PADAHAL KAKAK NARUTO SEDANG TIDAK BERADA DI DESA, MENGAPA BISA?" Konohamaru terkejut.

Mendengar ucapan Konohamaru Hanabi, Hinata dan Kurenai langsung tertawa.

"usia kandunganku sudah dua minggu lebih, jadi sebelum Naruto-kun pergi aku sudah mengandung sebenarnya tapi aku terlambat menyadarinya" jelas Hinata.

"ooh... begitu ya, aku sampai terkejut-kore" Konohamaru mengusap dadanya "jadi apa kakak sudah mengabari kak Naruto?" tanya Konohamaru lagi.

"belum, aku akan memberitahunya nanti saat dia sudah pulang"

"kau berniat memberinya kejutan ya?" tanya Kurenai.

"iya"

"bagus itu"

"tapi sensei.. ada yang mengganggu pikiranku"

"hm? Apa itu?"

"tadi kata dokter, kemungkinan yang mengalami gejala mual dan sebagainya itu bisa saja sang suami, jadi aku khawatir kalau Naruto-kun.. disana dalam keadaan yang kurang baik" ucap Hinata.

"hahaha.. kau benar juga, itu pasti akan menyulitkan Sasuke" Kurenai sedikit terkekeh "tapi kau tenang saja, dia itu laki-laki beda dengan kita yang akan mudah lelah dan juga pusing dia pasti bisa menahannya kan" lanjutnya.

"tapi kalau dipikir-pikir lucu tahu membayangkan kakak Naruto yang mual-mual seperti orang hamil hahahaha..." ucap Hanabi sambil tertawa.

"kau benar Hanabi, pasti kakak Sasuke sangat kerepotan"

"heh jangan begitu!" bentak Hinata.

"ba-baik" ucap Hanabi dan Konohamaru bersamaan.

"jadi Konohamaru dan Hanabi akan mendapatkan keponakan baru ya.." goda Kurenai

"ADIK!!" Konohamaru dan Hanabi serentak.

"heh? Hahahah... salah tahu!, yang benar keponakan, kalian sudah menjadi paman dan juga bibi semenjak Boruto lahir, yang menjadi adik kalian itu Mirai"

Kurenai tahu kalau kedua orang itu sangat tidak senang disebut bibi dan paman karena mereka merasa sebutan itu hanya untuk orang yang sudah berumur.

"tidak bibi, Boruto itu adikku bukan keponakanku" ucap Hanabi.

"iya, Boruto akan memanggilku kakak bukan paman" sepakat Konohamaru.

"hahahah... iya-iya baiklah" Kurenai menyerah.

Melihat tingkah mereka, Hinata hanya tersenyum.

Dalam hati Hinata sangat gembira membayangkan dirinya dan Naruto akan segera memiliki anak lagi, HInata sudah tak sabar untuk memberi tahu Naruto tapi dia harus bersabar hingga Naruto pulang nanti.

NEXT PART

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran, jangan di bully ya..

Jangan lupa like dan komen ya! Terimakasih, sampai berjumpa di part selanjutnya...

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang