Setelah menyelesaikan latihannya bersama Konohamaru, Boruto pun akhirnya pulang sebelum makan malam sesuai janjinya pada sang ibu. Boruto tak merasa ada yang spesial malam ini meski ia telah diberitahu bahwa sang ayah akhirnya memutuskan makan malam bersama mereka setelah sekian lama.
"tadaima" ucap Boruto sambil membuka pintu.
"Boruto ayo cepat siap-siap" titah Hinata.
"memangnya ayah jadi mau makan malam bersama kita?" tanya Boruto.
"iya"
"palingan juga sebentar dia menelphone kalau dia tidak jadi karena sibuk"
"Boruto! Ayah tidak akan mengingkari janjinya kali ini soalnya kakek dan Hanabi juga akan ikut bersama kita"
"kakak ayo siap-siap" Himawari tiba-tiba datang dan mendorong tubuh sang kakak untuk segera siap-siap.
Berbeda dengan sang kakak yang nampak acuh tak acuh, Himawari justru terlihat sangat antusias dengan acara makan malam kali ini. Boruto yang melihat antusiasme sang adik seketika tersadar akan sesuatu bahwa seberapa berartinya waktu luang sang ayah bagi Himawari.
Boruto P.O.V
"jika ayah mengingkari janjinya lagi kali ini, aku benar-benar akan menghajarnya" ucapku dalam hati.
Aku memang merasa biasa saja dengan ajakan ayah tapi Hima sangat menginginkannya, aku tak peduli seberapa sibuk ayah ku itu tapi aku merasa bahwa Himawari sangat ingin meluangkan waktu bersama ayah.
Himawari dan ibu selalu sedih setiap kali ayah tak pulang untuk sekedar makan malam bersama kami, entah sudah berapa kali aku melihat wajah murung Hima dan ibu karena ayah. Aku tidak mengerti kenapa mereka selalu saja memaafkan ayah yang sudah berulang kali mengecewakan mereka.
Ah sudah lah yang jelas aku benar-benar akan menghajarnya jika dia membatalkan janji lagi malam ini.
Boruto P.O.V End.
Boruto membersihkan dirinya lalu bergegas ke kamarnya untuk bersiap-siap juga.
Saat bersiap-siap, Boruto tidak sengaja menyenggol foto keluarganya yang terletak di atas lemarinya. Tatapan Boruto terlihat sendu.
"apa salah jika aku juga ingin? Aku ingin waktu bersama ayah, apa ayah sama sekali tidak paham?"
Boruto menggenggam foto itu sambil terus bergumam.
"aku terus berkembang, aku belajar banyak jutsu, aku ingin dia mengakuiku tapi kenapa? kenapa kehidupanku tidak bisa seperti teman-teman ku yang lain?" tanpa Boruto sadari sang ibu di luar kamarnya mendengar semua ucapannya "ayah payah, aku jamin dia bahkan tidak tahu sudah berapa tinggiku saat ini, dia bahkan tidak datang di ulang tahun ibu kemarin dan hanya mengirim hadiah" lanjut Boruto.
Boruto menyimpan foto itu dengan kasar lalu menatap dirinya dicermin.
"anak hokage? Apa enaknya jadi anak hokage? Aku tidak mau jadi anak hokage-ttebasa"
Hinata yang mendengar semua ucapan sang putra merasa sedih karena tak bisa berbuat banyak, di satu sisi dia tahu kalau Boruto juga sangat ingin menghabiskan waktu bersama sang ayah tapi di sisi lain, Boruto justru selalu mengalah pada sang adik agar bisa bermain bersama sang ayah.
"Boruto sudah selesai?, ayah sudah menunggu kita di tempat janjian" ucap Hinata sambil mengetuk kamar sang putra.
"iya ibu" jawab Boruto.
Himawari, Hinata dan Boruto akhirnya berangkat menuju restoran tempat mereka akan makan malam bersama Naruto dan yang lainnya.
"ibu?" panggil Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
ФэнтезиFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...