Kacamata Byakugan

752 57 4
                                    

Naruto membenamkan dirinya di sofa saat pandangannya tetap tertuju pada tv. Dia tidak ingin anak-anaknya melihatnya, karena dia terlihat kacau, tapi sekarang hanya ada Hinata dan dia di ruang tamu, jadi dia bisa bersantai sebanyak yang dia mau.

Sejak Orochimaru pergi, dia terus berlatih untuk membiasakan diri dengan kacamata byakugan, dan setelah berlatih sebentar, dia benar-benar kelelahan.

"Itu mengejutkan, melihat sosok Orochimaru yang duduk santai di ruang tamu rumahku saat aku pulang kerja-dattebayo" ucap Naruto.

"Hehe, aku juga. Saat bel pintu berbunyi, aku terkejut melihat Orochimaru-san di pintu. " Hinata duduk di sampingnya, memberinya mug hangat (Mug adalah sebuah benda yang sejenis dengan gelas minum).

Minuman yang dia minum terbuat dari biji kopi bubuk dengan campuran madu dan susu. Naruto memiliki selera seperti anak kecil karena dia suka meminum kopi dengan campuran seperti itu. Meskipun setiap kali Shikamaru dan dia minum bersama di kantor hokage, dia selalu meminum kopi pahit atau minuman berenergi.

"Meskipun terkejut, terlihat biasa-biasa saja, Hinata..?

"karena tidak ada permusuhan di antara kami kurasa, bisa dibilang seperti teman sesama ibu."

"Orochimaru itu adalah seorang ibu?" Naruto bertanya.

Saat Naruto menyeruput kopinya, tanpa diduga Hinata menyentuh pergelangan tangan Naruto, kepalanya bersandar kesisi bagian kiri sang suami.

"Naruto-kun, kamu terlihat sedikit lebih kurus. Apakah chakramu masih tidak bisa membantumu pulih? "

"Ah... tidak, ini-"

"Kamu bekerja terlalu keras lagi, bukan?"

Mereka sudah hidup bersama untuk waktu yang lama, dia tahu ketika dia berbohong tentang bagaimana dia sakit karena perubahan cuaca, terutama dengan byakugan Hinata, jelas baginya mengetahui betapa rendahnya tingkat chakra Naruto.

Naruto mencoba menjelaskan jika menurunnya kesehatannya disebabkan oleh pekerjaan di kantor yang sangat sibuk sehingga membuatnya bekerja terlalu keras. Dia tidak ingin mengalami kejang di depan keluarganya, dan akhir-akhir ini dia lebih sering tinggal di kantor hokage karena dia jarang bisa pulang, sampai sekarang keluarganya belum tahu tentang penyakitnya.

"nanti, aku ingin berlatih menggunakan byakugan dengan kacamata buatan Orochimaru!" Naruto dengan cepat mencoba mengalihkan pembicaraan."Itu tidak berjalan dengan baik, itu benar-benar sangat sulit. kamu, ayah Hiashi, dan Hanabi sangat pandai menggunakannya!" lanjutnya.

Kedalaman bidang penglihatan begitu luar biasa dan mengganggu, dia jatuh saat dia tersandung kakinya sendiri, membenturkan kepalanya ke cabang pohon yang menonjol, memberinya luka yang cukup parah di sana-sini.

"Hinata-, apakah tidak ada tips atau trik yang bisa kamu berikan padaku?" Hinata mendengarkannya saat dia bersandar.

"Trik?" Pikir Hinata, jarinya bertumpu pada rahangnya.

"Aku tiba-tiba saja melakukan sesuatu seperti ini, swoosh!" ucap Hinata.

"Aku tidak mengerti-ttebayo" Naruto mendongak saat Hinata mengangkat bahunya, dia tertawa.

"Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Jika kamu bertanya pada Hanabi, dia mungkin bisa menjelaskannya dengan baik"

Saat dia menggumamkan sesuatu tiba-tiba, Hinata berdiri, dan melepas tautan lengannya pada Naruto.

"Bisakah kamu memberiku waktu sebentar?" ucap Hinata

Dia bertanya saat dia naik ke atas dan kembali dengan sebuah kotak kecil. Itu adalah kotak pakaian dari anyaman, dilapisi dengan serpihan foil berbentuk daun hinoki dan dilapisi jus kesemek.

MALAIKAT KECIL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang