Pagi hari menyapa Konoha, Naruto belum berniat beranjak dari meja kerjanya sedangkan Boruto masih menyimpan rasa kesal pada sang ayah.
"jadi ayah benar-benar tidak pulang semalam?" tanya Boruto pada sang ibu.
"tidak" jawab Hinata santai.
"dasar ayah payah" umpat Boruto.
"Boruto tidak boleh begitu, ingat ayah itu Hokage" ucap Hinata menasehati.
"jadi kalau dia Hokage kenapa bu? Apa dia boleh melupakan keluarganya?"
"Boruto, ibu tahu Boruto masih kesal tap-..." ucapan Hinata terpotong.
"aku tidak peduli dengan liburan kita yang batal, aku marah karena ayah sudah membuat Himawari sedih-dattebasa" Boruto terus terang mengenai kekesalannya "aku sudah tidak perduli dengan semua yang ayah ucapkan tapi aku tidak terima saat dia membuat Hima dan ibu sedih" lanjutnya.
"Hima dan ibu sudah memaafkan ayah loh"
"ibu kenapasih selalu saja membela ayah, dia itu-.." ucapan Boruto terhenti.
"hm?" Hinata bingung.
"dia tidak pernah menepati janjinya, dia pernah berjanji akan mengajari aku salah satu jutsu tapi tidak pernah ia tepati" dengan suara yang sangat kecil Boruto mengatakan isi hatinya.
"jadi itu yang membuatnya sangat marah" dalam benak Hinata.
"apa ayah sudah tidak sayang dengan kita?"
"BORUTO!" tegur Hinata lantang.
"i-ibu?" Boruto terkejut saat melihat sang ibu marah.
"cukup! Ibu rasa ini sudah keterlaluan, ayah itu sayang pada kita itu sebabnya dia menjalankan tugasnya sebagai Hokage sebaik mungkin agar tak ada yang mengganggu desa, ayah itu sangat menyesali apa yang terjadi kemarin dia juga sudah meminta maaf kan? Boruto tidak boleh berkata begitu lagi ibu tidak suka"
Mendengar ucapan sang ibu membuat Boruto hanya terdiam.
Setelah menyelaesaikan sarapannya, Boruto berpamitan pada sang ibu karena ia ingin pergi berlatih dengan Konohamaru.
Saat tiba di tempat janjian bersama Konohamaru, Boruto masih terlihat murung.
"ada apa ini?" tanya Konohamaru.
"tidak ada apa-apa-dattebasa" alibi Boruto.
"jangan bohong"
"sebenarnya tadi ibu marah padaku, karena aku mengatakan hal yang tidak pantas tentang ayah"
"hahaha.. kau masih kesal soal liburan mu yang batal?"
"bukan cuman itu kak, tapi.."
"aku mengerti kok"
"eh?"
"Boruto dengar! Dahulu aku juga benci Hokage tahu"
"benarkah?"
"iya" Konohamaru mulai bercerita "aku sangat benci saat aku terus menerus dipanggil 'cucu hokage' padahal aku punya nama, aku juga sangat kesal saat kakek tidak punya waktu bermain bersamaku dan bahkan menyuruh seseorang untuk menjagaku" lanjutnya.
"lalu kenapa sekarang kakak mau jadi Hokage?" tanya Boruto.
"itu karena akhirnya aku mengerti kalau pekerjaan Hokage itu tidak mudah, selain itu, aku sangat ingin menjadi shinobi seperti kakek yang senantiasa menjaga desa dan menjadi orang yang mengayomi warga desa"
Boruto menyimak.
"saat aku masih kecil, aku tidak begitu mengerti tapi saat ini aku paham mengapa kakek selalu tidak punya waktu untuk bermain denganku" Konohamaru menatap Boruto "bukan karena dia tidak mau tapi karena dia tidak bisa, di zaman kakek dulu dunia shinobi masih sering berperang jadi tugas kakek sangat sulit sebagai orang nomor satu di Konoha" lanjut Konohamaru.
"tapi sekarang kan zaman sudah berubah, sudah tidak ada lagi peperangan"
"iya kau betul, justru karena itu sebagai generasi selanjutnya kita harus menjaganya bukan, mungkin saat ini kau belum begitu mengerti tapi Boruto kondisi mu saat ini jauh lebih beruntung dari anak-anak lainnya di zaman aku kecil"
"kenapa?"
"kau masih punya orangtua yang lengkap yang menyayangimu, kalau kau ingin bertemu ayah mu pun kau tinggal menyusulnya di kantor hokage, sedangkan anak-anak zaman dahulu banyak yang tidak tahu rasanya kasih sayang orangtua bahkan banyak yang tidak tahu bagaimana wajah orangtuanya"
Boruto menunduk.
"tidak usah jauh-jauh, kau sendiri pun tahu kan kalau kakek nenek mu sudah tidak ada sejak nanadaime masih kecil, kau pikir masa lalu seperti apa yang sudah beliau lalui sehingga bisa sampai seperti sekarang? Apa kau membenci ayah mu?"
"aku sama sekali tidak membenci ayah-ttebasa"
"lalu?"
"aku hanya benci saat dia selalu mengingkari janjinya, selalu membuat ibu dan Hima sedih, aku tidak suka pekerjaan ayah yang sekarang, dia sangat sibuk sampai jarang pulang ke rumah"
Konohamaru tersenyum tipis mendengar penuturan Boruto.
"sepertinya kau belum paham betul, tapi kelak kau akan mengerti, semoga saja kau tidak menyesal seperti aku dulu"
"kakak bicara apa sih?"
"tidak, lupakan saja, saat ini kau masih terlalu kecil untuk mendengar ceritaku terlalu jauh, kau akan mengetahuinya nanti"
"hah?" Boruto menggaruk-garuk kepalanya.
"sudahlah, ayo kita lanjutkan saja latihan kita-kore" Konohamaru mengalihkan pembicaraan.
NEXT PART
Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan karena author penulis amatiran.
Jangan lupa vote dan komen ya! Terimakasih, sampai jumpa di part selanjutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
FantasyFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...