Fenomena yang tidak biasa ini dimulai sejak setengah tahun yang lalu. Periode ini sangat sibuk, peraturan baru mulai berlaku yang berakibat semua orang melakukan segala hal dalam waktu yang berdekatan. Dalam beberapa hari ini Lima kage bekerja tanpa henti karena hal itu, kondisi kesehatanku bisa saja menurun.
Naruto P.O.V
Aku merasa pusing dan lemas dengan sedikit demam, kupikir itu karena aku kurang tidur atau bahkan karena Aku tidak tidur sama sekali.
"Naruto, ini buruk. Apa kamu bisa menggunakan kagebunshin?" Shikamaru memasuki kantor Hokage pada malam di jam 2 pagi dengan kantung mata yang hitam di bawah matanya "Beberapa saat yang lalu, tim peneliti telah melaporkan perkembangan penelitian Chakra, tentu saja hal itu merupakan kabar yang baik, tetapi karena beberapa agenda harus diubah, kami tidak memiliki cukup orang."
"Oh" Jawabku sambil mengangkat wajahku menatap Shikamaru.
Naruto P.O.V End.
Angka-angka pada perangkat lunak Spreadsheet membuat matanya kesal. Dia bersandar ke belakang kursinya, berulang kali mengedipkan matanya saat Dia membentuk segel tangan untuk menggunakan jutsu namun,tTiba-tiba pada saat itu, Naruto merasakan rasa sakit yang teramat sangat, seolah-olah tubuhnya robek menjadi dua, rasa sakit itu menembus ke bagian belakang dadanya.
"Ah ah!?" keluh Naruto sambil memegang dadanya.
"Naruto!?" panik Shikamaru.
Naruto ambruk ke depan, kepalanya terbentur meja dengan keras sementara lututnya jatuh ke lantai. Rasa sakit itu menghilang dalam sekejap dan datang dengan tiba-tiba, yang tertinggal kini hanyalah mati rasa.
"Ada apa, Naruto? Apa kau sakit?" Shikamaru menatapnya, kulit di antara alisnya berkerut.
"Tidak hanya sesaat, pasti ada sesuatu di dadaku." Naruto berdiri dengan sempoyongan. Naruto kebingungan, itu adalah rasa sakit yang tidak pernah dia alami sebelumnya "Apakah itu karena Aku membentuk segel tangan?" Ucapnya dalam hati.
Sekali lagi, dan perlahan kali ini, dia mencoba menyilangkan jari dan membentuk segel.
* POOF! *
Sebuah poof terdengar, yang muncul adalah Bunshin miliknya.
"Disana. Keluar Kau." Titah Naruto pada bunshinnya.
"Barusan, bagaimana dengan itu?" tanya Bunshin tersebut.
"Oh, itu rasa sakit yang luar biasa hebat." Jawab Naruto yang asli.
Bunshin menirukan Naruto sambil bercanda bahwa "itu tidak terlalu menyakitkan", sambil menepuk bahu Naruto "Apakah Kau memiliki tekanan darah tinggi? Yang Kamu makan hanyalah Ramen." Lanjut sang bunshin sambil menngoda Naruto.
"DIAM! Aku belum setua itu, Kau tahu!" pertikaian antar bunshin dan tubuh asli berlanjut.
"............" wajah Shikamaru sangat dingin karena Mereka tidak bergerak dan berdekatan saling menatap. Senantiasa mendampinginNaruto, Shikamaru tahu bahwa beban menjadi Hokage saat ini adalah hal yang berat.
Amandemen sering kali diajukan ke Daimyō, tetapi Mereka menolak apa pun yang dapat mengubah tradisi untuk waktu yang lama, Naruto dipaksa bersikap tidak masuk akal. Meskipun demikian, menyakitkan untuk tidak mengatakan bahwa Dia butuh istirahat. Sebagai permulaan, menjadi Hokage berarti menjadi yang teratas pada posisi di "Desa Shinobi", yang bertanggung jawab atas pertahanan nasional untuk Negara Api.
Sebagaimana mestinya, tetapi seiring dengan era perang yang telah lama berlalu, seluruh Negara menjadi semakin bergantung kepada Shinobi, Kekuatan Hokage juga tumbuh secara proporsional, terlepas dari niat Mereka. Meskipun demikian, Desa Shinobi adalah pimpinan militer, bisa dikatakan begitu karena Mereka memiliki pemerintahan Mereka sendiri. Sebagai demikian, posisi Hokage sangat rapuh, sangat bergantung pada kebijaksanaan individu, dan tidak ada pengganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
FantasyFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...