"Mas Gantengg aaa ...."Yovan menoleh ke arah Zaenab dan melahap mie instan cup yang baru saja disuapkan ke arahnya. Sudah bukan hal baru jika perhatian Zaenab selalu terekspose begitu saja. Nampaknya Yovan juga lama-lama terbiasa tanpa repot-repot melarang cewek itu. Toh semakin dilarang Zaenab malah semakin bertindak nekat.
Terhitung, sudah hampir dua bulan Yovan menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa di kota Jakarta. Sudah terbiasa pula dirinya berangkat dan pulang bersama Zaenab jika jadwal kuliah mereka kebetulan sama.
Bahkan jika dilihat sekilas, mereka sudah seperti sepasang kekasih walaupun sama sekali tidak ada status yang jelas. Hanya karena Yovan masih tinggal di rumah Zaenab lah alasan mereka bisa sedekat itu.
"Ya terus gimana cara makenya? Gue nggak ngerti ah! Jelasin ke gue tentang apa tadi itu, expose, expore, apaan dah ....."
"Dora The Explorer kali," celetuk Mawar yang langsung membuat gelak tawa di meja mereka.
Iya, jangan kaget juga kalau Yovan kini akrab dengan Lisa, Mawar dan Jamilah. Ia tentu menjadi akrab dengan genk berisikan empat cewek yang tingkahnya sama saja kadang membuat Yovan malu, pusing dan ingin menghilang saja dari bumi.
Beruntung masih ada Ghofur yang membuatnya sedikit waras meskipun setiap waktu selalu saja cowok itu menawarkan barang-barang aneh yang bahkan tidak dibutuhkan Yovan, seperti bedak bayi, minyak urut bahkan Ghofur pernah menawarkannya kondom rasa nanas.
"Segitiga exposure?" Yovan menimpali.
Ghofur menganggukkan kepala. Jujur saja selama masa kuliah yang sudah berjalan, setiap mata kuliah yang sudah membuat kepala Ghofur pusing pastilah tidak akan dia dengarkan dengan benar. Jelas teknik dasar fotografi seperti itu tidak akan pernah masuk di kepala Ghofur yang hanya berisi cuan.
"Langsung praktekin aja deh ya, jadi gini ...." Yovan mengambil kamera di tangan Ghofur.
Cowok itu menjelaskan sejelas mungkin pada Ghofur dimana teknik itu merupakan base yang harusnya bisa dikuasai oleh anak fotografi. Berhubung jurusan mereka di semester awal terdapat mata kukiah tersebut, jadilah mau tidak mau Ghofur pun harus mempelajarinya.
Penjelasan Yovan pun membuat Mawar, Lisa, Jamilah dan tentunya Zaenab berdecak kagum. Siapa yang tidak tertarik dengan cowok pintar? Bahkan dekils girl saja terpana dengan Yovan saat menjelaskan secara detail pada Ghofur dengan lancar bagaikan asisten dosen.
"Nah, kalo yang ini kita nanti bisa atur, Bang. Gampangannya gini deh, semakin kecil diafragma itu hasil fotonya bakal tajem atau cerah, itu sama juga dengan si shutter speed, kalau ini lebih kecil hasilnya bakal cerah. Nah beda tuh sama ISO, kalau yang ini kebalikannya, semakin gede ISOnya ya makin cerah. Tapi semua kudu balance sih, Bang. ISO kalau kegedean juga bakal jelek. Apa kita coba aja? bentar-bentar cari objek dulu." Yovan mulai menyorot tiga cewek di depannya untuk mendapatkan gambaran yang tepat agar hasil bidikannya sesuai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)
Teen FictionPERINGATAN : MEMBACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN KETAWA BENGEK, BAPER MENDADAK, KESAL INGIN MENGHUJAT DAN MALES BEBENAH. #1 - anakkampus *** Gara-gara Zaenab, Yovan jadi menyadari, bahwa bahagia itu bukan dicari, tapi diciptakan. Ini adalah cerita s...