43, Kecewa.

595 72 9
                                    

Ujian semester genap sudah berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujian semester genap sudah berakhir. Bagi Yovan, itu adalah sebuah tantangan baru untuk menuju ke semester berikutnya. Sudah bisa disebut sebagai senior dan baru melepas status dari mahasiswa baru, membuat Yovan lebih memikirkan tugas-tugas mata kuliah ke depan.

Kadang kala Yovan sesekali melihat mata kuliah apa saja yang akan ditempuh di semester-semester lanjutan. Beruntung, dengan ikut panitia acara fakultas untuk nanti malam membuat ia bisa bertukar pengalaman apa saja yang di dapat di mata kuliah tertentu bersama seniornya.

Sekarang, sudah pukul empat sore. Dua jam lagi acara fakultas akan dilaksanakan. Yovan masih berada di indekosnya dan bersiap ke kampus satu jam lagi untuk briefing. Setelah beberapa hari diterjang dengan ujian yang memusingkan dan butuh waktu banyak untuk sekadar terjaga, acara yang dilakukan oleh fakultasnya justru menjadi angin segar pelipur kepenatan.

Ia yakin, semua akan lancar dan menjadi acara yang berhasil untuk para kakak senior yang sudah menyusunnya.

Beberapa menit kemudian, atensi Yovan terganggu saat pintu indekos itu diketuk. Ia lantas berdiri dari sofa dan berjalan menuju ke pintu. Cowok itu pun langsung membuka pintunya dan menampilkan Lia di hadapannya.

"Mbak Lia? Tumben nggak langsung masuk? Biasanya main nyelonong. Eh tapi bentar lagi gue ke kampus, sih, ada acara. Lo kalau mau di sini ya nggak kenapa-kenapa, gue paling pulang agak maleman," ujar Yovan kembali berbalik masuk ke dalam kamar tanpa tahu bahwa Lia masih mematung di ambang pintu.

Peka bila tak ada sahutan berarti dan tak ada suara berisik serta otoriter sang sepupu, membuat Yovan kembali mengalihkan pandangan ke Lia.

"Loh, Mbak, ngapain masih disitu? Masuk sini ...."

Lia masuk dengan perlahan, tatapan itu menjadi dingin dan tidak lagi bersahabat seperti sebelumnya.

"Sebenernya lo tau nggak sih siapa bokap lo?"

Pertanyaan yang terlontar begitu saja membuat Yovan yang tadinya akan duduk lagi ke sofa mendadak menghentikan niatnya. Pertanyaan yang sudah jarang ia dengar mulai muncul lagi.

"Kenapa lo nanya itu? Apa hubungannya sama lo?" Nada Yovan juga sudah berubah, menjadi lebih tegas dari sebelumnya.

"Lo jangan pura-pura goblok deh! Lo sebenernya tau, kan!? Siapa bokap kandung lo!?"

Yovan mengerutkan dahi dan menatap Lia penuh pertanyaan. Ada rasa heran saat tiba-tiba nada Lia begitu mengintimidasi dan ia rasa semua bukan bercanda.

"Lo kenapa, dah!? Kesambet apaan bisa ngomong kayak gitu!? Ngatain gue pula!"

"Lo beneran nggak tau atau sebenernya lo tau dan emang semua ini rencana lo?"

Yovan semakin tidak mengerti ucapan Lia dan sama sekali tidak bisa menjawab sebab tidak paham arah pembicaraan wanita itu.

"Lo sebenernya tau kan!? Kalo bokap gue itu juga bokap lo!?"

𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang