Baik Yovan dan Zaenab langsung saling lirik, ketika pertanyaan itu muncul dari Clara. Ada ketegangan yang terjadi untuk beberapa detik di antara mereka berdua.
Yovan tampak kikuk, menatap Zaenab yang sekarang fokusnya ke Clara. Beruntung, ada seorang waitress yang masuk dan memberikan makanan pembuka yang tadinya dipesan Clara untuk Yovan dan juga Zaenab.
"Nah, silakan deh dimakan, ini menu pembuka di resto aku. Cobain deh."
"Apaan nehhhh?" Zaenab mulai berkomentar dan melupakan pertanyaan Clara.
"Ini dimsum, Zae, ya kayak siomay gitu lah. Cobain, enak, kok." Yovan menjelaskan
"Ini dicocol di siniiii?"
“Iya.” Yovan mengangguk, selalu sabar untuk menanggapi seorang Zaenab.
Sementara di seberangnya, Clara menatap dengan gimik yang kurang suka.
Clara tak menyangka jika Yovan dapat seperhatian itu, enggak dingin apalagi kaku seperti apa yang Clara lihat selama ini.
Bahkan, ketika menyuapi jagoan kecilnya, Yovan begitu telaten dan jujur Clara iri akan keharmonisan yang terjadi di depannya. Namun, Clara masih penasaran dengan status wanita yang duduk di samping Yovan, yaitu Zaenab.
Clara jelas penasaran, kenapa pula tadi Zaenab terlihat bingung menjawab pertanyaannya?
Clara pun menaruh kedua lengannya di atas meja, memerhatikan Zaenab lekat-lekat hingga pandangan mereka beradu.
Zaenab tentunya tersenyum lebar dan kembali memuji makanan yang di lidahnya terasa enak.
“Enakkk lho mbakkk.”
“Oh ya? Bagus deh kalo kamu suka, hehe.”
Clara pun lantas mendekati Zaenab, ketika Yovan meninggalkan tempat duduknya demi mengejar Dewa yang sudah ngacir gak bisa diem.
“Mau tambah lagi? Aku pesenin, ya?"
"Eh, enggak, jangannn Mbakkk. Yang ini aja belum abisss."
Clara masih memerhatikan Zaenab lebih dekat dan memang cantik.
Cuman seperti pikirannya sebelumnya, wanita ini sangat tidak cocok buat Yovan. Lihat saja pakaiannya begitu sederhana dan malah terkesan tomboy. Clara pun melihat tidak ada merek branded yang menempel di tubuh Zaenab.
"Eumm, Mbak, ketemu Yovan di mana? Yovan tuh dulu pendiem banget, jadi nggak nyangka kalau udah punya istri. Aku sama temen-temen sekelasnya Yovan aja nggak diundang pas dia nikah. Se-private itu ya, Mbak?"
Semula Zaenab biasa saja dengan kehadiran Clara di sisinya, tetapi pernyataannya barusan seketika membuat Zaenab menghentikan aktifitasnya mengunyah dan lantas menatap Clara dengan cepat.
"Hah? istri?! Gue bukan istrinya Yovan."
Deg.
Jawaban spontan Zaenab seketika mampu membuat Yovan yang berhasil menggendong Dewa, mendadak menghentikan langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)
Novela JuvenilPERINGATAN : MEMBACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN KETAWA BENGEK, BAPER MENDADAK, KESAL INGIN MENGHUJAT DAN MALES BEBENAH. #1 - anakkampus *** Gara-gara Zaenab, Yovan jadi menyadari, bahwa bahagia itu bukan dicari, tapi diciptakan. Ini adalah cerita s...