Enam bulan telah berlalu.
Suara pintu di lantai dua sebuah ruko terketuk beberapa kali dan kemudian terbuka. Yovan yang saat itu tengah melakukan kegiatan olahraga ringannya, tetap melanjutkan sebab sudah pasti yang datang adalah Ghofur.
"Pesenan baru, Bos."
"Ya-ya-ya, taruh aja, Bang."
Ghofur lantas berjalan ke arah meja kerja Yovan yang jelas tidak terlihat rapi, sangat berantakan dengan beberapa kertas penuh coretan dan laptop yang masih menyala.
"Olahraga tuh pagi-pagi."
"Ya sesempetnya kali, Bang. Kalau gak imbang begini bisa mati gue depan laptop terus," ujarnya sembari tetap melakukan plank.
Ada kekehan yang terdengar Yovan dan akhirnya beberapa menit kemudian cowok itu menghentikan aktifitasnya. Yovan mulai berjalan ke arah meja kerjanya dan menatap memo yang diberikan oleh Ghofur barusan.
"Anak kampus lagi? Pesen buat apaan ini? Buru-buru nggak?"
"Buat dua bulan lagi. Katanya buat acara jurusan. Maunya mereka desainnya yang khas jurusan. Disitu ada sedikit gambaran dna permintaannya. Tinggal lo proses aja buat desaign sablonnya."
Yovan melirik ke arah memo lagi untuk melihat detailnya. Pesannya juga tidak main-main, lumayan banyak dan jelas membutuhkan tenaga ekstra jika sudah begini.
"Lo gak balik ke rumah?"
"Kerjaan gue banyak, Bang. Kalo balik ke rumah Mbak Aisa kejauhan. Nginep sini aja lah sekalian."
Ghofur hanya mengangguk dan akhirnya terduduk di sofa yang tersedia di ruangan itu.
"Bang, buat desain khusus, terakhir ya bulan ini. Stop dulu untuk yang lain. Soalnya udah banyak banget yang antri. Jadi nanti tinggal jual aja yang udah ada di bawah. Habisin stok aja dulu."
Ghofur langsung mengangkat jempol karena ia sudah fokus dengan laptopnya.
Sudah enam bulan berlalu, pasca kerumitan permasalahan yang dihadapi Yovan membuatnya tidak bisa berdiam terus. Sejak cuti kuliahnya berhasil diurus, ia dan Ghofur langsung bergerak cepat dengan membuka kembali konsep usaha yang akan mereka kerjakan. Bermodal uang dari beberapa barang Yovan yang dijual serta tambahan dari Ghofur, mereka mampu menyewa satu ruko dekat dengan kampusnya.
Dengan perasaan yakin, akhirnya papan nama YG Clothing. Jangan mengira kalau Yovan berkerja sama dengan perusahaan YG yang merupakan agensi tempatnya Blackpink, Yovan tidak sehebat itu dan Ghofur juga tidak mungkin berjualan sampai ke Seoul sebab jualan di Cipulir butuh effort yang besar. YG sendiri merupakan akronim dari nama depan kedua bujang itu, Yovan dan Ghofur. Papan nama tersebut terpasang tepat di depan ruko sebagai nama usaha yang mereka dirikan. Berkonsep sebuah distro dengan beberapa kaos polos yang desainnya disablon langsung di toko, membuat usaha yang mereka jalankan mendapatkan sedikit perhatian. Mereka tidak monoton, tidak hanya menjual brand-brand lokal dan ternama, mereka juga menjual sebuah desain khusus buatan mereka sendiri. Hal ini membuat toko itu memiliki beberapa pengunjung hingga pelanggan dalam empat bulan terakhir semenjak berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)
Teen FictionPERINGATAN : MEMBACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN KETAWA BENGEK, BAPER MENDADAK, KESAL INGIN MENGHUJAT DAN MALES BEBENAH. #1 - anakkampus *** Gara-gara Zaenab, Yovan jadi menyadari, bahwa bahagia itu bukan dicari, tapi diciptakan. Ini adalah cerita s...