Seperti rencana sebelumnya, saat ini Yovan dan yang lainnya tengah berada di dalam mobil Zaenab, menuju ke salah satu lokasi wisata di Ibukota. Pantai di kawasan Jakarta Utara, menjadi opsi terakhir untuk mereka setelah cukup lama perdebatan terjadi guna menentukan tempat tujuan berlibur singkat.Tampak raut wajah riang gembira dari keempat cewek yang berada di mobil sedari tadi. Membuat Yovan juga melesungkan senyum dan menatap Zaenab dari kaca dalam mobil.
Sejak kejadian semalam yang secepat kilat itu, hatinya semakin yakin untuk ‘menikung’ Zaenab dari Tantan. Persetan dengan resiko yang ada, Yovan hanya memegang teguh sebuah pepatah “Selama janur kuning belum melengkung, maka masih bisa ditikung.”
Jatuh cinta di waktu yang salah tampaknya juga bukan masalah bagi cowok yang kini masih fokus pada jalanan. Ia tidak peduli jika Tantan lebih dulu mengenal Zaenab dari jaman sekolah, toh, nyatanya ia lebih dekat dengan cewek berambut hitam agak kecokelatan itu sejak awal masuk kuliah.
"Ini terus aja nih? Masuk ke bawah sini?" tanya Yovan pada Ghofur yang ada di sebelahnya.
"Iya bener-bener. Lo masuk ke bawah situ, parkir di situ. Entar kita jalan ke pantainya."
Yovan kembali melajukan mobilnya perlahan sebab antrean mobil sedari tadi juga sudah membuatnya cukup lelah. Andai bukan bersama Zaenab mungkin ia memilih tidur di kasur empuknya dari pagi sampai sore. Belum lagi perjalanan yang cukup jauh ditambah harus melewati tiga jembatan layang membuat kepala Yovan sedikit pening akibat panasnya cuaca Jakarta hari ini.
"Nah, di sini dah. Ladies-ladies, udah sampe nih. Turun gih."
Tanpa ba-bi-bu, cewek-cewek yang menempati bangku penumpang di belakang sontak langsung keluar. Bak anak kecil yang tengah berlibur bersama keluarga, rona wajah Lisa, Zaenab, Mawar dan Jamillah tampak sangat riang. Senyum lebar langsung tertoreh.
Sementara itu, Yovan baru saja turun dari mobil dan mulai bergabung dengan kelima sahabat karibnya, walau yang satu mungkin bukan lagi bisa dianggap sahabat biasa.
"Jam berapa ini?" tanya Jamillah.
"Masih jam dua."
"Ya udah yuk jalan-jalan aja. Entar di sana nyari yang seger-seger sambil nunggu panasnya agak redaan, gimana?."
"Lah sekuyyy terooosss!!!" Teriak Mawar dan Lisa.
Termasuk semuanya juga menyetujui hal itu dan mulai berjalan menyusuri taman terbuka setelah melewati jalur bawah tanah tempat mereka parkir. Suasana di sekitar sebelum sampai di pantai memang sangat menarik. Tersapat spot-spot yang tersusun estetik dan instagram-able, cocok banget deh untuk berfoto, mengabadikan diri dan pamer di sosial media.
"Zae ... lo gak ijin sama Tantan ke sini?"
Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya, Zaenab begitu santai menanggapi pertanyaan Yovan yang berjalan di sampingnya. Posisi mereka sekarang ada di belakang keempat sahabatnya yang mendahului.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)
Genç KurguPERINGATAN : MEMBACA CERITA INI BISA MENYEBABKAN KETAWA BENGEK, BAPER MENDADAK, KESAL INGIN MENGHUJAT DAN MALES BEBENAH. #1 - anakkampus *** Gara-gara Zaenab, Yovan jadi menyadari, bahwa bahagia itu bukan dicari, tapi diciptakan. Ini adalah cerita s...