07, Kehadiran yang tidak diharapkan.

937 141 15
                                    

"Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Assalamualaikum."

Yovan akhirnya memilih untuk pulang daripada harus berakhir di rumah sakit gara-gara darah tinggi. Cewek yang bernama Zaenab itu benar-benar menyebalkan dan dia harap semoga saja dia tidak akan bertemu dengan cewek itu lagi di kampus.

"Loh, kok udah pulang?"

Yovan langsung masuk dan duduk di sofa, melepas sepatunya tanpa berniat menjawab pertanyaan sang sepupu. Lagipula cewek itu kenapa juga masih ada di rumah? Bukannya biasanya jam segini dia sudah berangkat kerja? Ah, sepertinya cowok itu lupa, kalau sepupunya itu punya EO sendiri dan bisa kapan saja pergi ke kantor sesuka hati.

"Kenapa?"

Suara lain pun masuk, mengusik pendengaran Yovan yang masih melepas sepatu limited edition-nya. Dia langsung menoleh ke arah dapur yang tidak tersekat apa pun dari ruang tamu, membuatnya bisa melihat siapa gerangan yang berbicara.

"Eh ... Tante. Udah pulang? Kata Mbak Lia, Tante sama Om ke Bogor, kirain sampe sore."

"Enggak. Kamu kenapa udah pulang?"

Yovan terdiam sejenak, memikirkan alasan yang tepat pada Tantenya. Jika dia bilang terlambat dan berakhir membolos apa nantinya Tante Alesa akan memberitahu Maminya?

"Kenapa?" Alesa bertanya lagi.

"Ah, itu Tante, emm ... jadi salah tanggal masuk. Iya ... Salah tanggal, harusnya-"

"Kamu bolos, ya?"

Deg.

Yup, Yovan memang tidak pandai untuk berbohong. Jelas Tante Alesa mengetahui gelagat bodohnya. Dia hanya melesungkan senyum tanpa berkata apa pun lagi. Berharap Tantenya berbaik hati tidak melaporkan pada Maminya.

"Jangan kasih tau Mami, ya, Tante. Ini semua tuh gara-gara seseorang, Tan. Jadinya Yovan telat dan ujung-ujugnya disuruh pulang. Tante enggak bakal bilang Mami, kan?"

Alesa hanya menatap cowok itu dengan datar, selalu tanpa ekspresi berarti. Bahkan senyum pun tidak pernah terukir di wajahnya, tiap kali beradu tatap dengan Yovan.

Jujur, selama Yovan tinggal di rumah ini, entah kenapa rasanya seperti tidak disukai dan diterima oleh keluarga Omnya, khususnya Tante Alesa. Contohnya, adalah kamar tidur yang ditempatinya sekarang. Yovan justru ditempatkan di kamar bekas pembantu dan ruangan itu berbeda dengan rumah utama. Berhubung pembantu Alesa pulang pergi-tidak menginap-jadilah kamar itu yang saat ini menjadi kamar tidurnya. Meskipun, dia sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, namun bukan maskud suudzon, hanya saja Yovan merasa bahwa Tantenya tidak suka akan kehadirannya.

Sementara Alesa hendak berbalik ke dapur, tanpa sekalipun menanggapi Yovan. Namun tiba-tiba, niatnya terhenti karena dering ponsel Yovan.

"Tante ... jangan bilang, ya, sama Mami kalau Yovan bolos. Yovan janji hari ini doang. Besok-besok enggak lagi. Mami nelepon soalnya ini ...."

𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang