78, Dewa yang menggemoykan

457 91 11
                                    

Mobil berjenis MPV dengan merk Luxio yang masih dicicil itu, menjadi kendaraan kedua hasil dari usaha yang Yovan kembangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil berjenis MPV dengan merk Luxio yang masih dicicil itu, menjadi kendaraan kedua hasil dari usaha yang Yovan kembangkan.

Yah, meskipun berbeda jauh dari deretan mobil yang Mamihnya punya di Jogja, tapi Yovan memang bukan memakai mobil itu untuk gaya-gayaan. Mobil itu lebih banyak untuk angkut barang produksi, dan ya dia pakai buat antar jemput Dewa.

Yovan pun mematikan mesin mobilnya dan berjalan ke arah bangunan yang terlihat dari pinggir jalan besar. Sudah banyak orang tua yang menjemput anaknya silih berganti dari arah dalam. Hingga akhirnya baru juga pria itu menginjakkan kaki di halaman pre-school 'Sunshine', sosok mungil duplikat dirinya sudah berlari dari dalam.

"Papiiiii!!!"

Yovan yang melihat bocah kecil itu langsung tersenyum dan menunggu hingga tepat di depannya. Mungkin hampir setiap hari ia merasa gemas saat menjemput dan mengantar Dewa. Bocah mungil dengan kulit putih bersih itu begitu menggemaskan. Pipi bulat dengan badan gemoy alias sedikit berisi membuat larinya begitu lucu.

Yovan pun selalu tertawa kecil ketika melihat anaknya berlari sembari menggendong tas ranselnya itu. Terasa seperti ada nada 'tuing tuing' yang selalu terngiang dalam pikiran Yovan. Belum lagi rambut Dewa yang potongannya seperti mangkok dan selalu bergoyang ketika bocah kecil itu melakukan aktifitasnya.

"Hati-hati, Dewa," ucap Yovan penuh kelembutan dan akhirnya ia berjongkok tepat saat Dewa persis di depannya.

"How your day, Boy?"

"Good, Papiiii."

Yovan kembali tersenyum dan akhirnya berdiri saat pengajar Dewa menghampiri mereka.

"Thank you, ya, Miss. Ayo ucapin apa ke Miss Novia? Thank--"

"Youuu ...." Hanya kata belakangnya saja yang dibunyikan oleh Dewa.

Yovan mengusap pucuk kepala Dewa. Hingga setelah berbincang satu dua kalimat untuk mengetahui perkembangan Dewa, Yovan kembali menatap sang anak yang menarik-narik tangannya.

"Lets go hooome." Ajak Dewa, sambil melompat-lompat kecil.

Yovan pun lantas menuruti sang anak dan mengajak bocah kecil itu menuju ke mobilnya. Yovan lalu memasangkan sabuk pengaman untuk melindungi bocah itu, dan setelahnya Yovan berderap ke arah kemudi. Namun, sebelum itu, Yovan menatap ke arah Dewa yang sudah sibuk menatap ke arah depan, tidak sabar untuk segera pulang.

"You want someting, boy? Makan? Minum, ice cream?"

Bocah laki-laki itu mengangguk.

"Mau ahiya."

"Hah?"

Jangan lupakan kalau Dewa itu masih berusia tiga tahun. Walau memang sudah pandai berkomunikasi, tapi kadang muncul bahasa planet yang membuat lawan bicaranya harus menerjemahkannya.

𝐆𝑎𝑟𝑎-𝐆𝑎𝑟𝑎 𝒁𝚊𝚎𝚗𝚊𝐛 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang