AUTHOR SALAH KASIH JUDUL⚠️😭
Kalau kalian mengira ini berisi cerita hot++, KALIAN SALAHHHHH. INI LEBIH KE COMEDI hotnya dikit doang😭🙏
Virtual?? WAJIB MAMPIRRRR!!!
________________________________________
Andai saja waktu itu Gena tak meladeni Chat...
"Lahhh, bisa berabe kalau ampe liat muka gue. Ntar gue kalau aneh aneh diviralin". Gue bermonolog sendiri
Gue berfikir keras, gak mungkin juga gue kasih nomor whatsapp asli gue.
"Gue kan punya akun whatsapp yang lama gak kepake". Dulu semester 2 gue gencar gencarnya nyari cowo, karena gak mau nyampurin sama kehidupan pribadi gue buat lah whatsapp kedua yang isinya cuma cowok cowok kenalan gue.
GARANG
Gue kasih tapi lo jan aneh aneh ye
Hahaha engga, mana nomornya
+6281703881XXX
Gue mematikan layar ponsel setelah mengirim nomor ke Garang, gue lebih memilih duduk duduk sama reyhan dan sasa sambil nunggu si juan balik.
"Diem bae lo, masih ngambek". Sasa menusuk nusuk perut gue pakek jarinya.
"Padahal gue udah ngebayangin lo bedua mendadak ngebabu di kampus dan gue enak enakan molor di kos an. Dan semuanya lo gagalin". Sahutku.
"Dika latihan ngeband kan? Gue nebeng lo yak". Ucap reyhan sambil nyengir.
"Beliin Starbucks dulu". Gue nyengir ke arah reyhan.
"Gaya lo Starbucks, biasanya juga Es cekek". Semburan tawa gue sama sasa terdengar keras. Boro boro Starbucks, apapun minumannya kalau diatas 15 ribu itu artinya mahal.
Dringg... Dringg... Dringg...
Gue merogoh ponsel yang ada di saku baju, dan melihat panggilan dari nomor yang gak gue kenal.
"Lo pada tau nomor ini?". Sasa sama reyhan memperhatikan nomor tersebut lalu menggeleng tanda tidak tau.
Gue menjauh dari Sasa sama Reyhan dan memilih duduk lesehan dirumput bawah pohon mangga.
"Assalamualaikum? Siapa ya?". Todong gue.
"Waalaikumsalam, Garang". Gue menarik ponsel dan melihat kembali sambungan telepon ini.
"Suara kamu familiar banget". Sambungnya. Gue juga ngerasa suara si garang ini kek pernah gue denger sebelumnya, tapi gue gak inget siapa.
"Kenape pakek acara telepon segala sih".
Terdengar kekehan darinya disebrang sana.
"Galak ternyata". Ucapnya.
"Ah iya, nama ku Rio. Namamu?". Sambungnya lagi.
"Sebut saja mawar". Jawab gue ngasal, sok deket banget nih orang mana gue ladenin lagi.
"Hahaha, kau bukan pedagang bakso yang menggunakan borak kan?". Gelaknya.
"Gue ngaku pakek nama apa ya". Gue berpikir untuk menggunakan nama samaran, was was kalau dimanfaatin buat yang enggak enggak.
"Maudya". Sahutku.
"Sebagus apapun namamu, tetap akan ku panggil sayang hahaha". Gue merinding disko setelah mendengar kata kata si om om cabul ini.
"Kurang belaian banget ya, miris gue".
"Yaa, niatnya mau minta belaian ke kamu". Sahutnya.
"SETRES!" Gue mematikan sambungan telepon, lama lama gue jadi ikutan setres.
**************************************
AUTHOR
Disisi lain nampak seorang laki laki dewasa yang duduk dikursi kerjanya sambil senyum senyum didepan ponselnya.
"Maudya". Dia mengucapkan sebuah nama sambil memperhatikan Foto Profil nomor whatsapp seseorang yang menampilkan wanita membelakangi kamera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya, aku memang MAU DIA hahaha". Kekehnya sambil memperhatikan foto tersebut.